HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri ketika gendruwo membuat ulah di kampung.
Gendruwo itu menyembunyikan seorang bocah warga kampung setempat.
Guna mengatasi ulah gendruwo itu, maka warga pun melakukan ritual untuk mengusirnya
Baca Juga: Sejak TPA Piyungan ditutup, volume sampah dari Kota Jogja terus menurun, ini sebabnya
Desa itu gempar, gendruwo pohon trembesi di pojok lapangan desa mengamuk. Dilampiaskan dengan menyembunyikan bocah di kolong jembatan.
Ketika sang bocah bermain-main di pinggir kali jelang Maghrib, tahu-tahu hilang. Setelah dicari beramai-ramai, baru bisa ditemukan dua hari kemudian.
Kemudian giliran tukang ojek yang motornya diperosokkan di tikungan dekat jembatan.
Warga sepakat gendruwo yang meresahkan itu harus diusir.
Strategi segera disusun. Untuk menjerat makhluk dari alam astral itu memang tidak mudah. Sesajinya harus khusus, misalnya dengan menyediakan sate kalong.
"Gendruwo sangat tertarik dengan sate kalong," jelas Mbah Sonto (bukan nama sebenarnya), orang yang tahu perilaku makhluk gaib.
Sesaji juga dilengkapi jajan pasar, kembang warna-warni, candu, minyak cendana dan ayam cemani hidup. Selain itu, biasanya gendruwo suka mengincar perempuan.
Maka demi lancarnya ritual, perempuan bernama Irah (nama samaran) yang pernah dipacari gendruwo diminta hadir.
Upacara menjerat gendruwo berlangsung malam hari di kolong jembatan. Setelah membakar kemenyan dan mengucap mantra-mantra gaib, lepas dini hari tanda-tanda kedatangan makhluk gaib itu terasa.
Ada angin semilir dari arah kerimbunan rumpun bambu membawa aura gaib yang kental, sehingga membuat bulu kuduk berdiri. Semakin lama embusan angin kian kuat, seolah-olah memorak-porandakan rumpun bambu.