HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri yang dialami Mas Jamin yang hobi mancing.
Suatu ketika ia mancing di Kali Gajah Wong sendirian pada malam hari.
Malam itu ia senang karena dapat ikan banyak tapi ternyta malah menjadi cerita misteri.
Kesukaannya memancing sudah sejak kecil tumbuh dalam diri Mas Jamin (bukan nama sebenarnya). Awalnya dia hanya ikut-ikutan teman-temannya semasa kecil yang selalu ikut orangtuanya memancing.
Lama-kelamaan kebiasaan ayahnya itu lalu menyihir dirinya tumbuh menjadi pemancing setelah dewasa. Kebiasaan itu menjadi hobi.
Sudah banyak sungai, telaga, pantai, tempuran dan kedung dirambahnya. Kebanyakan dilakukannya pada malam hari. Seperti malam itu, Mas Jamin memancing di Kali Gajah Wong.
Sebenarnya dia mengajak teman-teman sesama pemancing untuk mancing bareng, tapi karena berbagai alasan mereka tidak bisa ikut. Jadilah Mas Jamin memancing sendirian.
Seperti biasa, dia mangkal di sebuah tempat khusus. Setelah persiapan dilakukan, kail lalu dilempar ke sungai. Umpan yang digunakan terbilang spesial.
Namun setiap kali pancingnya dilontarkan, tak satu pun ikan menyambarnya. “Ikan-ikannya baru pada puasa, po ya?” pikirnya. “Tapi, mana ada ikan berpuasa…?”
Di antara gemericiknya air sungai Mas Jamin mendengar orang menyapanya. “Belum dapat ikan ya, Mas? Mancing di sana saja yang banyak ikannya, yuk, ikuti aku.”
Setelah peralatannya dukemas, Mas Jamin segera mengikuti orang itu. Orang itu sangat sigap berjalan ketika meloncati batu-batu besar. Sebagai orang yang pengalaman, Mas Jamin tidak kesulitan mengikuti orang itu.
Setelah sampai di tempat yang dituju, Mas Jamin segera melempar kailnya. Tapi anehnya, ikan-ikan di tempat itu bukannya menyambar kailnya, tetapi langsung berlompatan ke pangkuan Mas Jamin.
Saking sibuknya memungut ikan-ikan, Mas Jamin tak memperhatikan lagi kepergian orang aneh yang tadi mengajaknnya ke situ.