"Pak...pak, si Joni ada di seberang sungi pojok kampung. Ia duduk di bawah pohon randu, saya ajak pulang tidak mau," kata Pak Kasno tergopoh-gopoh.
Baca Juga: Guna menjaga Kondisifitas pada Pemilu 2024 Digelar Apel Bersama Tiga Pilar Sukoharjo
Mendapat kabar dari Pak Kasno, seluruh warga kampung pun berbondong-bondong ke tempat yang dimaksud. Mereka tahu, tempat tersebut memang dikenal wingit dan tidak sembarang orang berani ke sana.
Namun sampai di tempat, hanya ada sepeda yang tergeletak. Mereka tak menemukan si Joni. Ketika melihat sepedanya, kedua orangtua si Joni langsung tahu itu sepeda milik anaknya.
Semua orang memanggil-mangghil nama Joni, tapi si anak tidak juga muncul.
Pak Kasno lalu bercerita kalau tadi ia sempat melihat si Joni di samping sepeda itu. Kemudian mengajaknya ngobrol tapi tak ada respon, si Joni hanya diam saja.
Orangtua si Joni hanya bisa terdiam. Ia sedih mendengar cerita Pak Kasno.
Tiba-tiba orang yang berkumpul di dekat sepeda kaget mendengar ada yang berteriak, "Haii... si Joni ada di sini."
Baca Juga: Kucing yang gigit bocah di Salatiga dikarantina, kondisinya sehat dan dipantau 2 minggu
Tak jauh dari tempat tersebut, si Joni ditemukan dalam keadaan terbujur kaku. Jenazah si Joni pun dibawa pulang untuk dirawat dan dimakamkan.
Tidak ada yang tahu secara persis, penyebab meninggalnya si Joni di tempat wingit tersebut.
Kedua orangtua si Joni meski samgat berduka, tetap berusaha tabah dan mengikhlaskan kepergian anak tercinta itu. (Seperti dikisahkan Heru Prasetyo di Koran Merapi) *