Tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri Kliwon dengan terampil memanjat pohon klengkeng tersebut. Tampak sangat tidak masuk akal. Dalam memanjat pohon klengkeng itu Kliwon seperti orang berlari.
Bi Inem yang diberitahu akan hal itu, langsung menghubungi Mbah Joyo (nama samaran), orang pintar yang sering dimintai tolong warga untuk menyelesaikan hal berbau gaib.
Mbah Joyo bertindak. Mengikuti jejak Kliwon memanjat pohon klengkeng. Dengan kesabaran yang tinggi Mbah Joyo membujuk Kliwon.
"Turun yuk, Won. Biarlah ayahmu tinggal disini. Rumahmu kan di bawah sana. Tuh kamu sudah ditunggu Emakmu," ujar Mbah Joyo lemah-lembut.
Baca Juga: Seporsi masakan koloke ayam, kuahnya berwarna kemerahan sedangkan jenis sayurnya ada nuansa putih
Tidak seperti ketika naik, Kliwon turun dengan pelan dan hati-hati. Sampai di bawah, Kliwon digandeng diajak pulang ke rumah Emaknya.
"Tadi itu aku dipanggil Ayah, Mbah. Katanya dia rindu padaku," ujar Kliwon polos. (Seperti dikisahkan Andreas Seta RD di Koran Merapi) *