HARIAN MERAPI - Pengalaman horor tiggal di rumah kos berhantu di Jogja, terdengar suara minta tolong dari kamar mandi.
Kota Jogja merupakan salah satu rujukan bagi para mahasiswa untuk menuntut ilmu dari berbagai daerah di Indonesia. Karena banyaknya mahasiswa yang datang dari berbagai daerah, maka banyak rumah kos yang dibangun di dekat universitas.
Salah satu mahasiswa adalah Udin yang berasal dari Jawa Timur yang tertarik untuk menempuh jenjang sarjana di salah satu PT di Jogja.
Baca Juga: Film 'Catatan Si Boy' digarap ulang Hanung Bramantyo, begini jalan ceritnya
Setelah berkeliling mencari kos Udin pun memilih rumah kos yang terletak di dekat kampusnya sekitar dua kilometer dari kampus.
Meski waktu itu kebijakan kampus masih menggunakan metode pembelajaran jarak jauh, tapi Udin tetap bersikeras untuk datang ke Jogja.
Selain kuliah bisa sambil jalan – jalan pikirnya. Suasana di kost waktu itu masih sepi, hanya satu dua penghuni kamar kost yang terlihat. Pada hari keempat tepat jam 12 malam Udin tiba – tiba terbangun dari tidurnya.
Pada saat itu hanya ada dia saja karena penghuni lain sedang keluar “Tolong, Tolong aku”.
Terdengar suara dari arah kamar mandi. Udin pun segera ke kamar mandi untuk mengetahui siapa gerangan yang minta tolong tadi.
Ketika mulai mendekati kamar mandi, suara tersebut semakin keras. Udin pun segera membuka pintu kamar mandi, namun di dalam kamar mandi tidak terlihat seorang pun.
Baca Juga: Dukungan Mengalir ke Pemilik Sapi 'Bima' Usai Batal Dibeli Presiden sebagai Hewan Kurban Idul Adha
Karena takut Udin pun bergegas masuk ke kamarnya dan mengunci pintu sambil bersembunyi di balik selimut.
Meski Udin ketakutan dengan penampakan yang sering muncul di kostnya seperti suara minta tolong, atau keran kamar mandi yang tiba – tiba terbuka sendiri, tapi Udin sudah terlanjur membayar penuh kost tersebut untuk enam bulan kedepan.
Ditambah perabotan dan perlengkapan kosnya sudah cukup banyak di kamarnya sehingga Udin malas untuk mencari kost lain.
Kejadian menyeramkan tidak hanya dialami oleh Udin sendiri, tetapi juga teman kampusnya yang datang berkunjung. Seperti yang dialami oleh Joko (nama samaran) ketika hendak mampir ke kosnya saat malam hari.
