HARIAN MERAPI - Kisah kejadian mistis di kampung Singosaren Lor seri 3
Saat didatangi orang pintar, terdengar suara kakek merintih kesakitan dan memohon ampunan.
Bapaknya Mantarjo menghubungi Pak Jumadi, kenalan beliau dari daerah Bener yang terkenal sebagai orang pintar. Singkatnya, Pak Jumadi menyanggupi permintaan bapaknya Mantarjo.
Pak Jumadi bergegas menghampiri pohon serut di tengah pepohonan bambu tersebut. Tangannya ditempelkan di batang pohon sembari membacakan sesuatu dan tak lama kemudian, pohon serut tersebut terasa seperti bergetar hebat.
Setelah itu terdengar suara kakek-kakek yang merintih kesakitan dan memohon ampun. Pak Jumadi berkata untuk meminta agar penunggu gaib kakek-kakek tersebut untuk pergi dari tempat itu.
Lalu menurut penuturan Pak Jumadi, sosok kakek yang berjalan renta itu bersedia untuk pindah ke pohon yang berada di tengah makam Kleben.
Beliau juga berkata kalau sosok kakek itulah yang selama ini mengganggu manusia di daerah pepohonan bambu tersebut.
Setelah itu keadaan Mantarjo sekeluarga menjadi lebih tentram, walaupun terkadang masih muncul peristiwa aneh lainnya.
Ada kisah yang dialami oleh Warno, penjual bakso pikul yang lewat tengah malam di makam Kleben.
Entah mengapa ia tahu-tahu tersesat hingga tengah makam. Warno pun berlari meninggalkan dagangannya dan berlari ke pos ronda.
Dagangannya baru diambil kembali setelah ditemani para warga yang tengah piket ronda. Ada lagi pengalaman yang dialami oleh seorang warga Kadipiro yang baru pulang malam karena kondangan dari Kleben.
Saat dia merasa sudah pulang ke rumah, sejenak dia tersadar kalau pintu rumah yang diketuk adalah pintu cungkup salah satu kuburan di tengah makam Kleben.
Dia lantas membaca surat Al Fatihah dan untunglah bisa keluar dari area makam dan meneruskan perjalanan pulang dengan selamat.