Jika pesan itu dilanggar, yang bersangkutan akan ‘kewirangan’.
Bisa kena gropyok atau ketangkap petugas keamanan manakala pasangan bukan muhrimnya itu sepulang dari berjiarah di telaga, kemudian ngamar di losmen. Atau setidaknya akan ‘dikonangi’ oleh suami atau isteri sahnya.
Sebaliknya, jika datang bersama isteri atau suami sahnya, maka mereka akan menjadi lebih hangat dan intim dalam menjalankan hubungan suami- isteri.
Terlebih bila salah satu atau keduanya melihat pasangan burung Kenari tersebut sedang memadu kasih di dahan pohon Beringin, tepi telaga Nggantang.
Itulah hal seputar telaga Nggantang yang angker, wingit, dan penuh misteri, di pojok desa Wonopejaten. Semua nama samaran. (Seperti dikisahkan FX Subroto di Koran Merapi) *