HARIAN MERAPI - Sebuah kisah misteri Jumilah mendapat jodoh 2
Saat hati sedang galau, Jumilah menangis di bawah pohon sukun growong tepat di malam Jumat Kliwon.
Di saat itulah ada kajadian mistis dialami Jumilah.
Pada malam Jumat Kliwon ia keluar rumah menuju sebelah timur rumahnya.
Di sana ada pohon sukun growong yang dulu merupakan penghasilan orang tuanya, karena buahnya lebat dan kalau panen dijual ke pasar untuk keperluan hidup hariannya.
Dengan hati yang sedih dan perasaan galau ia menggelar tikar di bawah pohon sukun growong itu.
Kemudian ia duduk bersila.
Air matanya bercucuran membasahi pipinya. Sebentar-sebentar terdendar suara tangisnya.
Iapun menghadap pada pohon sukun yang growong itu. Waktu itu bulan purnama.
Baca Juga: Muncul Bacaleg Cerdas Pindah Parpol, Belum Ada yang Mendaftar ke KPU Pati
Disertai dengan desiran angin malam dan suara jengkerik yang mendering dering dengan air mata yang berlinang Ia berdoa kepada Sang Pemberi hidup :
“Ya Gusti Pemberi hidup kasihilah diri saya ini berilah saya pasangan hidup dan mohon angkatlah saya menjadi manusia yang berkecukupan hanya kepadaMulah aku meminta” Amin.
Selesai berdoa ia tidak segera pulang bahkan tiduran di bawah pohon sukun growong itu.
Pukul 24.00 WIB ia melihat sinar putih yang keluar dari lubang (growongan) pohon sukun.