Sisa dari rawa-rawa hanyalah sebuah sendang yang dikeramatkan.
Sehari-harinya warga sekitar memanfaatkan mata airnya untuk berbagai keperluan dengan mengedepankan norma yang diyakini.
Baca Juga: Petung Jawa weton Minggu Legi 30 April 2023, pepesthenne bisa jadi dukun atau penghusada
Sebab warga desa percaya ada makhluk gaib yang lebih dahulu menghuni sebelum manusia.
Karena itu setahun sekali pada hari Jumat legi diadakan ritual nyadran sendang sebagai perwujudan rasa syukur kepada Yang Maha Esa.
Karena hanya atas rahmat dan karunianya, manusia dan makhluk lainnya dapat hidup selaras.
Inti dari ritual ini adalah bergotong royong membersihkan dan menguras sendang serta kondangan.
Setiap rumah membawa nasi ambeng sederhana yang terdiri dari dua macam bahan yaitu nasi dan mie goreng.
Berjalannya waktu, generasi muda dengan paham barunya mulai menjejalkan pemahamannya.
Baca Juga: Kiat aman mengonsumsi mie instan, tambahkan sayur dan bahan makanan sumber protein
Ritual sederhana yang sudah turun temurun dianggap sebagai perbuatan haram. Ritual pun ditinggalkan.
Suatu kali Tyas mengunjungi ibu, di kampung kelahiran.
Setelah menikah ia memang tinggal bersama suami, beda Kecamatan.
Ibu yang sedang menyiapkan nasi ambeng, mencuatkan tanya Tyas.
"Kondangan ke mana, Bu?"