Beberapa orang yang mendengarnya mengaitkannya dengan peristiwa saat ini.
Suara gamelan yang terdengar di sekitaran Rawa Pening, diyakini sebagai pertanda alam akan adanya korban jiwa di Rawa Pening.
Jika suara terdengar pada malam hari, maka besok siang akan ada korban jiwa.
Demikian pula sebaliknya, jika suara terdengar pada siang hari, berarti malam harinya akan ada yang meninggal.
Bahkan ketika kecelakaan bus di sekitar Jembatan Tuntang pun juga dikaitkan dengan munculnya suara gamelan yang di dengar warga.
Pada peristiwa kecelakaan tersebut tidak ada seorang pun yang selamat.
Konon, suara gamelan tersebut mirip seperti tabuh-tabuhan ketika warga desa sedang berpesta pada saat Baru Klinting menenggelamkanya.
Banyak yang beranggapan bahwa meninggalnya korban dikarenakan ulah Baru Klinting yang meminta tumbal.
Baca Juga: Suga BTS dengan album 'D-Day' cetak hasil di peringkat atas pada tangga lagu Oricon
Masyarakat setempat juga mempercayai adanya tiga kerajaan makhluk halus.
Dua di antaranya terletak di sekitar jembatan dan satu lagi tepat di Rawa Pening.
Rawa Pening memiliki luas 2.670 hektar, terdapat tiga buah jembatan besar, yang pertama adalah jembatan utama yang berada di Jalan Raya Solo-Semarang,
yang kedua adalah jembatan yang letaknya di antara jembatan utama dan bendungan,
lalu yang terakhir adalah jembatan rel kereta api Ambarawa-Tuntang yang merupakan peninggalan Belanda. (Seperti dikisahkan Iis Suwartini UAD di Koran Merapi) *