Reflek, Agus memutar leher hingga dagunya sejajar dengan bahu.
Ada bayangan melesat di luar. Agus diam lalu membuka resleting tenda pelan-pelan setelah mendengar suara gemuruh sungai.
Baca Juga: Jangan buru-buru panik jika kehabisan tiket kereta api, pemudik bisa coba fitur 'connecting trains'
Di luar tenda, Agus melihat ke arah jauh. Kakinya menjinjit.
"Apa mungkin angin?" Desisnya smbil membungkus tubuhnya dengan sarung.
Agus terperanjat ketika melihat bayangannya sendiri bergerak lalu melesat di tengah sungai.
Bayangan itu menjelma gumpalan asap, seolah meniti di atas air mengalir.
Segera Agus menghambur ke dalam tenda dan menutup mata rapat-rapat. Badannya meringkut.
Dadanya menggebu-gebu diikuti suara angin kencang menerpa tendanya mereka.
Baca Juga: Puasa membentuk keseimbangan hidup
Agus mengguncang-guncang badan Bram yang tidur pulas. Tidak lama bau pesing menyeruak.
Dua lampu elektrik di luar tenda mati tiba-tiba membuat Agus semakin panik.
Dia mengguncang-guncang badan Bram.
"Ada apa, Gus?"
"Bangun," Agus terus mengguncang.