Terutama di sekitar Mushola. Mbah-mbah yang merasuki Nita tadi adalah penunggu belakang Mushola.
Dia marah karena tadi ada temanku yang membuang bungkus mie instan di situ.
Baca Juga: Cegah laka lantas, Dishub Bantul pasang rambu lalu lintas di sejumlah titik rawan
Bapak Juru kunci mengingatkan untuk menghormati setiap tempat meski tempat tersebut sepi, belum tentu tidak ada penghuninya.
Setelah kejadian itu kami langsung bersih-bersih area di sekitar mushola.
Memang kami mendirikan dapur umum di sebelah mushola. Kami langsung memindahkan dapur umum ke dekat tenda.
Seminggu kemudian temanku yang mengajar di salah satu SMP di Kota Semarang datang ke rumah.
Dia meminta bantuanku untuk membantu pelantikan PMR di Bumi Perkemahan Hutan Pinus Nglimut.
Karena punya pengalaman tidak menyenangkan sebelumnya, dengan terpaksa aku menolak untuk ikut.
Baca Juga: 4 Panti Asuhan jadi 'Sasaran' Sedekah Ramadhan Bank Salatiga
Setelah acara tersebut dia cerita kalau ada yang sempat kesurupan juga.
Sepertinya saat itu penunggu di Bumi Perkemahan Hutan Pinus Nglimut sedang tidak suka didatangi tamu. - Habis (Seperti dikisahkan Martin Eko Setiawan di Koran Merapi) *