HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman horor Kang Resadikrama yang ditagih utang dari alam gaib 2
Sakitnya makin parah dan sulit bernafas.
Biasanya kalau sudah menjadi gula, gula tersebut dijual ke pasar.
Bahkan sering-sering pedagang-pedagang gula dari kota berdatangan untuk membeli gula dirumah Kang Resadikrama.
Kerap kali Kang Resadikrama sudah menerima uang dulu nanti kalau gulanya sudah jadi baru diambil oleh orang yang menitipkan uang itu.
Yang menitipkan uang tersebut tidak hanya satu orang tetapi sampai dua atau pun tiga orang.
Karena orang yang titip uang agak banyak maka gulanya tidak mencukupi untuk orang-orng yang titip uang tersebut.
Sering-sering yang titip uang itu marah-marah kalau datang ke rumah Kang Resadikrama tidak kebagian gula.
Sebenarnya Kang Resadikrama tidak bermaksud akan menipu tetapi memang gulanya tidak mencukupi.
Baca Juga: Sakit Tak Kunjung Sembuh, Putus Asa, Seorang Kakek Lompat ke Sungai dan Ditemukan Tewas Tenggelam
Keadaan seperti itulah yang menyebabkan Kang Resadikrama menambah lima pohon kelapa untuk dideres (diambil niranya).
Dengan tambahan itu diharapkan bisa mencukupi untuk memberikan gula kepada pedagang yang sudah titip uang.
Karena pohon kelapa yang dideres banyak maka pekerjaan Kang Resadikrama juga tambah.
Biasanya untuk mengambil nira jam 09.00 WIB selesai setelah tambah lima pohon kelapa jam 10.00 WIB belum selesai.