HARIAN MERAPI - Bagian terakhir atau kelima dari cerita misteri mencari pesugihan di Pantai Selatan, akhir tragis Pak Giran meninggal karena kesulitan mencari tumbal.
Pada malam Jumat Kliwon Pak Giran datang ke rumah Nyi Nawangsih. Setelah sampai ke rumah Nyi Nawangsih, tanggapannya sudah berbeda.
Rumah Nyi Nawangsih sudah berbeda tidak seperti dulu waktu Pak Giran datang pertama kali.
Baca Juga: Cerita misteri mencari pesugihan di Pantai Selatan 1, waktunya pada bulan Purnama malam Jumat Kliwon
Dulu rumah Nyi Nawangsih gedung yang megah dan bagus, namun sekarang rumahnya gubuk reot seperti gubuk di tengah sawah. Pak Giran lalu mengetuk pintu tok tok tok, tidak ada yang menjawab.
Kemudian ia duduk di depan rumah menunggu sampai lama Nyi Nawangsih tidak kunjung datang.
Akhirnya Nyi Nawangsih datang wajahnya tampak cemberut. Kelihatannya Nyi Nawangsih marah.
Biasanya tiap Pak Giran datang wajah Nyi Nawangsih ceria tapi sekarang tampak muram dan cemberut. Karena lama Pak Giran tidak datang dan tidak memberi tumbal.
Nyi Nawangsih marah dan bilang :”Saya marah kamu lama tidak memberi tumbal“.
Pak Giran menyahut :”Maaf Nyi saya lama mencari tumbal tapi belum mendapat”.
Nyi Nawangsih bilang:”Kekayaanmu akan saya ambil, pulanglah saya sudah tidak sudi lagi”.
Nyi Nawangsih bilang kepada penjaga gapura (satpam) :”He Satpam antar pulang itu Giran”. Jawab Satpam :”Siap”.
Kemudian Pak Giran ditarik tangannya dan dibawa keluar. Satpam itu mengantar Pak Giran lewat jalan lurus.