Kemudian ia bangkit lalu menyelesaikan pekerjaannya, yaitu menjahit pakaian. Kebetulan pada
waktu tahun ajaran baru, ia banyak menerima onderan. Sedangkan beberapa hari
pembantunya tidak masuk kerja karena sedang sakit.
Orang tua siswa yang menjahitkan pakaian anaknya banyak yang datang agar pakaian
anaknya segera dikerjakan.
Akhimya Ambar Asih minta kepada pembantunya agar mengerjakan jahitan itu di rumahnya sendiri-sendiri agar tidak usah datang di rumah Ambar Asih.
Bayangan Rian selalu tampak dalam pikirannya dan mengganggu ia bekerja. Setiap jam 24.00
WIB Rian selalu datang dan mengajak Ambar Asih untuk bersetubuh.
Hal seperti itu sudah terjadi 6 bulan sehingga mengganggu pekerjaan Ambar Asih. Lama-lama Ambar Asih curiga sebab sehabis bermesraan Rian itu selalu menghilang.
Orang tua Ambar Asih yang tinggal di tempat lain mendapat firasat bahwa Ambar Asih (anaknya) dalam keadaan bahaya. Maka la segera menemui anaknya. (Dikisahkan Drs Subagya di Koran Merapi) *