HARIAN MERAPI - Bagian kelima dari cerita misteri menyibak bayangan hantu suluah, tampak cahaya biru berkedip-kedip di antara pepohonan.
Malam itu, setelah pulang ke rumah, Rizal merasa ada yang berbeda dalam pikirannya. Malam semakin larut, suara-suara malam semakin mencekam. Tiba-tiba, Rizal mendengar suara bisikan yang samar-samar di telinganya. ''Rizal... Rizal...''
Rizal tersentak, menoleh ke sekitar, namun tak ada siapa pun di sana. Dia merasa bulu kuduknya berdiri.
Hatinya berdebar-debar, namun rasa penasaran yang mendalam mendorongnya untuk keluar dan menyelidiki sumber suara itu.
Dia berjalan menuju hutan, tempat di mana misteri sering kali bersembunyi. Di tengah kegelapan, hanya diterangi oleh sinar rembulan, Rizal terus berjalan, mengikuti bisikan yang semakin jelas.
Sesampainya di tengah hutan, Rizal melihat sesuatu yang tak biasa. Sebuah cahaya biru
berkedip-kedip di antara pepohonan.
Dia mendekati cahaya itu dengan hati-hati, setiap langkahnya terasa berat. Cahaya itu ternyata berasal dari sebatang obor tua yang menyala di tengah ruang terbuka.
Baca Juga: Cerita misteri menyibak bayangan hantu suluah 2, merasa penasaran setiap orang ditanya
Di sekitar obor, tampak bayangan-bayangan yang bergerak-gerak. Rizal berusaha memperhatikan lebih jelas, dan dia melihat wajah-wajah samar dari masa lalu, seperti memandang ke dalam cermin yang retak.
''Suluah...'' bisik Rizal kepada dirinya sendiri.
Bayangan-bayangan itu bergerak mendekatinya, semakin jelas menampilkan sosok-sosok manusia yang seolah-olah terperangkap di antara dunia nyata dan dunia gaib. Rizal merasakan udara di sekitarnya semakin dingin, membuat napasnya terlihat seperti uap di udara.
Salah satu bayangan, dengan wajah yang tampak paling jelas, mendekati Rizal. Sosok itu berbicara dengan suara yang bergaung.
''Rizal, mengapa kau mencari kami?''