HARIAN MERAPI - Bagian keempat dari cerita misteri menyibak bayangan hantu suluah, muncul sosok yang mengenakan jubah putih.
Tetua itu tersenyum lembut, ''Hantu Suluah, entitas gaib yang menyebar dalam cerita dan
legenda, menggambarkan hubungan manusia dengan alam semesta yang luas. Mereka adalah
bayangan dari masa lalu yang terus menghantui pikiran manusia, menuntun kita untuk memahami lebih dalam tentang diri kita sendiri dan tempat kita dalam alam semesta ini.''
''Apakah Atuk percaya akan keberadaan mereka?''
''Keyakinan adalah hal yang pribadi, nak. Yang penting adalah bahwa setiap legenda, setiap
cerita, membawa kita pada pelajaran dan pemahaman baru tentang kehidupan dan alam semesta ini.''
Rizal dan Deni merenungkan kata-kata bijak tetua tersebut, merasa terinspirasi untuk terus
menjelajahi misteri-misteri alam semesta.
Dengan semangat yang baru ditemukan, mereka melanjutkan perjalanan mereka di sepanjang sungai, siap menghadapi apa pun yang mungkin menanti mereka di ujung perjalanan yang penuh dengan keajaiban dan misteri.
Saat matahari mulai tenggelam di ufuk barat, Rizal dan Deni tiba di sebuah bukit yang
menawarkan pemandangan nan mempesona. Di puncak bukit, mereka duduk bersama, menikmati keindahan senja yang memukau.
Baca Juga: Cerita misteri menyibak bayangan hantu suluah 2, merasa penasaran setiap orang ditanya
''Deni, pemandangan ini begitu indah. Tapi di tengah keindahan ini, aku merasa ada sesuatu
yang lebih dalam, sesuatu yang belum kita temukan.''
''Aku juga merasakannya, Rizal. Mungkin kita harus terus mencari, terus menjelajahi misteri-misteri yang ada di alam ini.''
Saat mereka berbicara, angin malam mulai berbisik di antara rerumputan. Suara alam semesta
itu sendiri memberi mereka ketenangan dan kekuatan untuk melanjutkan perjalanan mereka.
Tiba-tiba, di balik semak-semak di dekat mereka, muncul sosok yang mengenakan jubah
putih, dengan cahaya bulan yang memantul di wajahnya yang bijaksana.
''Sepertinya kalian tampak bingung. Apakah kalian mencari jawaban?''