HARIAN MERAPI - Bagian pertama cerita misteri Pantai Widodaren, ada penampakan seorang kakek yang minta tolong untuk mengangkatkan barang.
Jarum jam menunjukan angka 6 dan 12. Aku terbangun dari tidur yang nyenyak. Suara penggoorengan terdengar dari dapur. Aku beranjak dari kasur kemudian merapikannya, lantas
aku bergegas menuju tempat makan.
Di sana sudah ada sepiring Ayam goreng komplet dengan sambal terasi dan lalapannya. Nasi yang pulen mengepulkan asapnya dari dalam magiccom.
Baca Juga: Cerita misteri Mas Anton yang hobi mancing, di malam Jumat Kliwon dapat ikan raksasa siluman
“Kau sudah rapikan kamarmu nak?” Tanya ibu sembari menumis bumbu untuk sayur kangkung.
“Sudah dong, sudah kurapikan seperti sedia kala.” Jawabku sembari mencentong nasi.
Dari ruang tengah, datang sosok gagah berbalut kaos dan bersarung “Jangan banyak sambal pagi-pagi, keluar api nanti dari pantatmu.” Bapakku duduk di sebeahku sembari melempar lelucon ala orang tua.
Setelah kami selesai menyatap sarapan, bapakku menuju garasi untuk memanasi motor untuk
bernagkat ke kantor, sedangkan ibu melanjutkan pekerjaan rumah tangganya.
Baca Juga: Cerita misteri sosok aneh duduk di bangku kosong ruang kelas
Aku pun kembali ke kamar untuk mengerjakan beberapa tugas sekolahku yang belum selesai kukerjakan tadi malam.
Setalah mengerjakan tugas, aku pun pergi ke toko baju untuk membelikan baju untuk kado
ulangtahun temanku.
Dalam perjalanan menuju toko aku melihat seorang kakek-kakek yang minta tolong untuk membantu mengangkatkan barang ke sebrang jalan.
Kakek itu mrnetapku dan menghampiriku. ”Bisakah kakek meminta tolong kepadamu.”
Aku pun menjawab ”Dengan senang hati bisa kek, apa yang perlu saya bantu Kek?”