HARIAN MERAPI - Bagian keempat dari cerita misteri diganggu ular jengger di tikungan jalan, penyembuhan diserahkan sepenuhnya pada Nyai Sapu Satiti.
Sambil memegang kepala Daldiri Nyai Sapu Satiti menanyakan awal mula tangan Daldiri
yang bengkak itu. Daldiri pun menjelaskan asal mula tangannya yang bengkak itu.
Setelah mendapat penjelasan itu Nyai Sapu Satiti lalu mengadakan penerawangan dan wawancara
dengan makhluk halus yang mengganggu Daldiri.
Lebih kurang 30 menit Nyai Sapu Satiti mengadakan penerawangan dan wawancara dengan Roh halus, ia tahu penyebab sakitnya Daldiri.
Ia lalu bicara dengan ayahnya Daldiri:” Pak sakitnya Daldiri itu diganggu Roh Halus yaitu Kyai Jengger Mengkirik yang tinggal di jembatan tikungan jalan karena cucunya menangis mendengar raungan sepeda motornya Daldiri”.
Ayahnya Daldiri lalu menjawab :” Penyembuhannya saya serahkan seluruhnya kepada
Nyai Sapu Satiti”.
Kemudian Nyai Sapu Satiti lalu bilang: “ Siap Pak “. Ia mengatakan besukmalam akan diadakan upacara pengusiran Kyai Jengger Mengkirik.
Syaratnya yang harus dicari bunga kamboja dua warna, daun otok-otok, kemenyan hitam, satu ayam blorok. Ayahnya Daldiri sehari suntuk mencari syarat-syarat tersebut.
Sekitar pukul 18.00 WIB ayahnya Daldiri telah mendapatkan semua syarat tersebut. Pukul 24.00 WIB upacara pengusiran Kyai Jengger Mengkirik dimulai.
Acara digelar di kamar Daldiri. Semua uba rampe di letakkan di meja kecil dekat tempat tidurnya Daldiri yang ikut upacara itu ayahnya Daldiri, Raji dan Kakaknya Daldiri.
Kemenyan dibakar dan Nyai Sapu Satiti menengadah keatas sambil memegang tangan Daldiri dan mengucap :”He Kyai Jengger Mengkirik dengan disaksikan langit dan bumi dan kamu sudah saya kasih kesukaanmu pulanglah kealam mu di batu batuan bawah jembatan di pohon rindang diatas jembatan pulang pulanglah “.
Aduh gebyar tangan Daldiri keluar asap dan api kemudian mengecil akhirnya tangan
Daldiri seperti semula. Daldiri bilang : “ Sembuh”. Bradat Kyai Jengger Mengkirik keluar
menerobos jendela.