HARIAN MERAPI - Seri ketiga cerita misteri diganggu ular jengger di tikungan jalan, lantaran tak kunjung sembuh akhirnya Daldiri dibawa ke orang pintar.
Daldiri dan Rohman diangkat beberapa orang dibawa ke jalan dekat sungai. Demikian
juga motornya diangkat beberapa orang dan dibawa di jalan dekat sungai itu.
Daldiri dan Rohman dibawa ke Rumah Sakit. Daldiri kakinya panas dan melepuh kena knalpot,
sedangkan tanganya tampak membengkak.
Sedangkan Rohman hanya merasakan pusing karena terkena pohon lamtara. Daldiri diminta untuk opname sedangkan Rohman boleh pulang dan hanya obat jalan.
Sesudah opname 10 hari kakinya Daldiri yang melepuh dan panas sudah sembuh, tetapi
tangannya yang bengkak belum sembuh. Daldiri dibawa pulang.
Sepuluh hari di rumah tanganya yang bengkak bengkaknya semakin besar rasanya dalam bahasa jawa nguntar untar. Rencana ayahnya Daldiri akan dibawa ke rumah sakit lagi tetapi tetangganya menyarankan agar dicarikan orang pintar saja.
Tetangganya menyarankan itu karena tangan Daldiri yang bengkak diwaktu pagi pasti
mengeluarkan asap dan rasanya panas.
Ayahnya Daldiri juga menuruti tetangganya itu. Raji nama tetangganya diminta tolong oleh
ayahnya Daldiri untuk mencarikan orang pintar.
Pagi harinya Raji ke Solo untuk mencarikan orang pintar. Ia tahu alamatnya orang pintar itu karena membaca iklan dari koran. Pukul 10.00 WIB ia sampai di tempat praktek orang pintar itu. Raji lalu mengucapkan salam: 'Asaalamu alaikum'.
Dari dalam rumah ada jawaban dengan bahasa Jawa : ''Wa alaikumsalam melebet kemawon''.
Kemudian Raji masuk rumah dan dipersilahkan duduk . Ternyata orang pintar itu putri namanya Nyi. Sapu Satiti. Raji sangat heran karena lantai ruang tamu itu penuh dengan sebaran bunga.
Dan di ruang tamu itu bergantung banyak daunan beserta bunga setiap beberapa menit sekali pasti ada sura tletik ternyata ada bunga beberapa kuntum yang jatuh baunya menyengat.