HARIAN MERAPI - Bagian kelima dari cerita misteri peri penyuka sesama, wanita cantik itu sesungguhnya rambutnya gimbal, matanya melotot, giginya mrenges.
Setengah jam Ki Tuking Kusumah mengadakan penerawangan hasilnya disampaikan kepada ayahnya Bambang Guritna, Ki Tuking Kusumah bilang kepada ayahnya Bambang Guritn:
“Pak, putera bapak diganggu roh halus seperti wanita cantik tapi sesungguhnya berambut gimbal pakaiannya hitam compang camping, giginya mrenges matanya melotot, payudaranya menggelantung sampai perut, katanya pacarnya direbut Bambang Guritna”.
Baca Juga: Peri penyuka sesama 1, di kampungku ada wanita cantik layaknya bintang film
Ayah Bambang Guritna bilang “Baiknya bagaimana Ki?” Ki Tuking Kusumah menjawab “Makhluk halus itu harus disuruh pergi dan pacarnya yaitu Sri Hapsari disuruh memutus”.
Apabila Sri Hapsari sudah memutuskan hubungannaya dengan roh halus itu, nanti saya akan mengusir roh halus itu dari rumahnya.
Maka ayahnya Bambang Guritna segera telepon kepada Sri Hapsari pacar Bambang : “Halo Nak Sri, segera datang kesini kerumah Bambang ada masalah penting”.
Baca Juga: Peri penyuka sesama 2, di dalam rumah wanita cantik itu sudah tersedia banyak makanan
Setelah menerima telepon, Sri Hapsari segera ke rumah Bambang Guritna, tidak antara lama ia sampai di rumah Bambang Guritna.
Ki Tuking Kusumah bertanya kepada Sri Hapsari: “Apakah Anda punya pacar roh halus? Sebab sakitnya Bambang diganggu roh halus yang cemburu sebab pacarnya diganggu Bambang”. Sri Hapsari menjawab “Punya, Ki”
Kemudian Ki Tuking Kusumah menyuruh agar pacar roh halus itu diputus saja. Sri Hapsari menyanggupi, kebetulan sore harinya malam Selasa Kliwon, maka dengan diantar Ki Tuking Kusumah, Sri Hapsari datang ke rumah Sukmawati.
Baru sampai dekat pohon serut, keluarlah Sukmawati, tetapi rupanya berbeda, rambutnya gimbal, matanya melotot, gignya mrenges, payudaranya menggelantung sampai perut.
Ia marah kepada Sri Hapsari: “Kurang ajar kamu pacaran dengan manusia itu, kepalanya sudah saya pukul dengan balok, kamu pun saya hancurkan pula” terjadi perkelahian antara Sri Hapsari dan Sukmawati yang telah berubah menjadi roh halus yang menakutkan.
Akhirnya Sri Hapsari menjerit : “Hubungan kita putus”.