Maka Bahas tahunya ada makmum di belakangnya. Namun betapa kagetnya setelah selesai sholat Bagas mau mengucapkan salam dan mengulurkan tangannya di belakang Bagas alias si makmum tudak tampak badang hidungnya alias tidak ada.
Maka kagetlah Bagas. Segeralah Bagas meninggslkan kampus setelah mengambil motornya di parkiran.
Sambil mengegas motornya sambil berkata dalam hati tentang makluk yang jadi makmum tadi. Dan tentunya uneg uneg hatinya pun terdengar oleh si ibunya yang juga tahu tentang sisi-sisi angker di kampus itu.
"Makanga jika senja telah tiba segeralah pulang ke rumah. Sholatlah di rumah agar tidak ada makluk misterius yang menggangu," kata sang ibu. (Dikisahkan Haura.Arzaqi wijayantri di Koran Merapi) *