HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri usai ditolong, kakek tua itu menghilang.
Baru saja saya menoleh, kakek tua itu telah menghilang dengan sekejap. Sampai saya kejar dan berdiam sebentar di tempat di mana barusan saya arahkan cahaya lampu sepeda motor ke posisi ia melajukan motornya.
Namun, bayangan sosoknya saja kini sudah raib, tak membekas. Kenapa secepat itu? Apakah tempat ini angker? Lalu, siapakah kakek misterius tadi yang telah saya tolong?
Baca Juga: Cerita misteri ketika tengah menunggu ayah dirawat di ICU rumah sakit
Berikut ini kisah lengkapnya. Malam itu, saya seorang diri pulang dari mengajar sore (madrasah) di sebuah pesantren dengan jarak sekitar lima belas kilo meter dari rumah.
Biasanya, saya langsung pulang saat bel pulang pukul 16.30 WIB. Namun, sebab saat itu hujan turun sangat deras, saya mengurungkan niat untuk langsung pulang.
Karena, pengalaman saya, meskipun pakai jas hujan, jika hujannya sangat deras, maka pakaian yang saya kenakan tetap basah. Jadi, saya memilih untuk menunggu hujan reda sambil menulis isi pikiran di komputer kantor.
Sekitar pukul 20.15 WIB, hujan lebat itu tinggallah gerimis. Tulisan saya juga telah rampung. Sontak saya matikan komputer, lalu beranjak ke tempat parkir. Di sana saya kenakan jas hujan dan menaruh tas kecil di jok motor.
Keluar dari area pesantren, ternyata jalanan gelap gulita. Tak dinyana, ternyata listrik padam. Dalam hati saya berdoa, semoga di jalan yang sepi di tepi gunung nanti tidak ada makhluk yang mengganggu.
Benar saja, seratus meter menuju jalanan yang sangat sepi itu, kegundahan hati saya lenyap, sebab ada pengendara motor yang juga hendak melintas ke jalur angker tersebut.
Pengendara itu adalah seorang kakek memakai jas hujan yang di beberapa bagiannya terlihat robek. Kakek tersebut mengendari motor tua yang asap knalpotnya mengaburkan pandangan mata.
Tak hanya itu, motor kakek itu tak ada lampunya. Barangkali kelistrikannya sedang bermasalah. Saya yang telah terlanjur menyalip, tiba-tiba berhenti untuk memastikan motor kakek itu ada lampunya atau tidak.
Ternyata memang tak ada. Seketika saya tunggu dan memintanya berada di depan agar dapat saya bantu terangi dari belakang.