Supri kemudian mengangkat senternya, “Astaghfirullah…,” desahnya, “Jurang Pak!” Supri terdiam. “Habis aku ngantuk sekali, dan tertidur,” imbuhnya semacam mengakui kesalahanya.
“Ya, untung kita ada yang menyelamatkan,” kembali Pak Sarpo mengungkapkan.
“Siapa Pak?”
“Allah!” sahut Pak Sarpo, "Hanya ada lantarannya."
“Lantaranya siapa?” tanya Supri heran.
Kemudian Pak Sarpo menceritakan, jika menurut pengelihatanya jalan menikung ke kanan, dan ia hampir menarik setirnya kekanan, namun tiba-tiba ada beberapa anak kecil yang menyeberang.
“Anak-anak kecil? Di hutan dan malam-malam begini?” Supri heran.
“Ya, anak-anak misterius itulah yang menyelamatkan kita,” sahut Pak Sarpo.
Serta merta Pak Sarpo mengajak Supri berdoa sejenak. Setelah merasa cukup, kemudian diputuskan untuk melanjutkan perjalanan kembali.
“Sudah tidur kan? Sekarang melek, nemani saya,” kata Pak Sarpo pada Supri sambil mulai menjalankan truknya. - Nama samaran (Seperti dikisahkan Umi Lestari di Koran Merapi) *