Khawatir melihat kondisi putri satu-satunya, Sarah dibawa berobat mamanya dari mulai dari dokter, orang pintar hingga pemuka agama, tapi belum membuahkan hasil.
Hingga akhirnya, dari informasi seorang kenalan, Sarah diajak ke seorang kyai dan menceritakan semua kejadian yang dialami.
“Yang memanggil kamu saat di pantai adalah seorang laki-laki yang tenggelam dan belum ditemukan jasadnya sampai sekarang. Kamu bisa mendengar panggilan itu karena memiliki weton yang sama. Dia ingin minta tolong supaya segera ditemukan.”
Baca Juga: Warung Sate di Kompleks JNM Yogya Ludes Terbakar, Ini Kronologi Kebakaran
”Bawalah air ini, lalu siramkan di bibir pantai,” ucap sang Kyai begitu mendengar cerita Sarah dan
menyerahkan sebotol air yang sudah didoakan.
Keesokan harinya, Sarah pergi ke pantai dan menyiramkannya ke bibir pantai. Dua hari kemudian, Sarah mendapat berita jika ada mayat seorang laki-laki yang mengapung di lokasi Sarah menyiramkan air pemberian Kyai.
Laki-laki itu tenggelam saat mandi di pantai dan sudah seminggu belum ditemukan meskipun sudah dicari di seluruh lokasi sekitarnya.
Sejak penemuan jasad itu, Sarah sudah tidak pernah lagi teriak-teriak saat tidur seperti meminta tolong atau terbangun tengah malam. (Seperti dikisahkan Yeni Endah di Koran Merapi) *