HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri mendapat ikan aneh 2, sasaran utama untuk mencari ikan belut adalah sawah yang baru digaru.
Pada hari Sabtu Tarja dan Midi mempersiapkan alat-alat untuk nyuluh pada malam harinya.
Adapun yang dipersiapkan adalah alat penerangan (lampu), pemukul untuk memukul ikan caduk (jaring) untuk menjaring ikan, kepis untuk wadah (tempat) ikan yang sudah ditangkap.
Tempat nyuluhnya itu ada di dua tempat yang terletak di Dul Ngulakan atau Selatan kampung Ngulakan yaitu di sawah dan di selokan yang ada di pinggir sawah.
Biasanya ikan yang ada di sawah itu adalah belut (welut) jenis ikan ini suka tinggal di sawah tidak suka tinggal di sungai atau di selokan.
Belut itu keluar pada malam hari di sawah yang baru dibajak dan digaru. Adapun ikan yang tinggal di sungai atau di selokan adalah kutuk (ikan gabus) lele, belanak (wader), keting, boso, dan sidat.
Yang paling mudah ditangkap adalah belut. Ikan ini tidak akan lari meskipun ada cahaya lampu, cara menangkapnya dipukul lalu ditangkap dan dimasukkan ke dalam kepis.
Baca Juga: Inilah fakta kasus suami bunuh istri di Magelang, ternyata karena sakit hati
Sedangkan ikan yang lari kalau kena cahaya lampu itu adalah sidat dan lele. Maka untuk menangkap ikan itu menjaringnya harus dengan cepat dan lampunya jangan dekat-dekat.
Pada waktu sampai tempat penyuluhan sasaran utama adalah sawah yang baru digaru.
Tarja yang membawa palu dan jaring sedangkan Midi yang membawa lampu dan kepis (tempat ikan) keduanya menuju sawahnya Kang Drono lalu turun di sawah.
Di Situ banyak belutnya baru 1/4 jam sudah bisa menangkap 4 ekor belut dan 2 katak hijau.
Baca Juga: Sebanyak 2.248 pinjol ilegal distop OJK sepanjang 2023, berikut rinciannya
Kemudian mereka pindah di selatan sawah kang Drono sawah tersebut belum dibajak (digaru) di tempat itu mereka mendapat 3 belut dan beberapa ekor sidat.
