HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri horor penghuni kamar pokok 2, Terdengar suara benturan keras di tembok.
Setelah sadar, Mbak Eka langsung terkejut. Raut wajahnya tampak ketakutan dan kebingungan. Saya pun menjelaskan kalau saya dan Mega menemukannya pingsan di lantai.
Mbak Eka pun mulai bercerita apa yang dialaminya sebelum pingsan.
Sesudah mengambil wudhu, Mbak Eka sholat maghrib seperti biasa. Karena sudah menjadi kebiasaannya mengaji setelah sholat, sehabis sholat Mbak Eka tidak melepas mukenanya dan mengaji sambil duduk diatas kasurnya.
Setelah selesai mengaji, Mbak Eka merasa ada sosok menyerupai manusia tinggi besar di belakangnya.
Tangannya yang besar dan berbulu menyambar kepala Mbak Eka dari arah belakang hingga dia jatuh terjerembab dari kasurnya. Seketika Mbak Eka tak sadarkan diri.
Saya dan Mega hanya bisa menenangkan Mbak Eka yang terlihat masih linglung dan ketakutan. Lalu, saya dan Mega pun menyarankan agar Mbak Eka tidur di kamar saya.
Setelah kejadian pingsannya Mbak Eka, tidak ada lagi kejadian serupa selama dua hari. Karena merasa sudah aman dan tenang, Mbak Eka memutuskan untuk kembali ke kamarnya sendiri.
Baca Juga: Dituduh lakukan plecehan seksual harus bayar denda, berbuntut main hakim sendiri
“Kok sudah mau kembali Mbak? Sudah nggak takut kah?” tanyaku.
“Nggak apa-apa dek, lagipula nggak enak numpang kamar kamu terus,” jawabnya sembari membereskan bantal dan selimutnya.
Kami bertiga pun mulai beraktivitas normal hari itu, berusaha melupakan kejadian mistis yang menimpa Mbak Eka. Tapi aktivitas normal itu tak berlangsung lama.
Baru beberapa jam saja ketika Mbak Eka kembali ke kamarnya, gangguan itu terjadi lagi.
Saat saya dan Mega sedang nonton drama korea di kamar saya, tiba-tiba ada suara benturan keras di tembok yang menjadi pembatas kamar saya dengan kamar Mbak Eka. Saya pun mengira kalau Mbak Eka sedang memindahkan lemari baju.
