HARIAN MERAPI - Kisah kejadian misteri yang dialami bapak dan teman-temannya.
Kala itu mereka sedang tikakat di Gunung Mijil, rasanya hanya semalam tapi ternyata sudah satu tahun berlalu.
Ini kisah bapakku dan 3 kawannya yang sejak bujang suka tirakat atau nglakoni, dengan mendatangi tempat-tempat keramat.
Baca Juga: Usai ditetapkan sebagai tersangka, Sekjen Kementan Kasdi Subagyono langsung ditahan, ini alasan KPK
Lebih-lebih tempat yang ada nilai sejarahnya. Termasuk situs yang berada di sekitar Sambeng yang mehahirkan trah ngaluhur.
Suatu saat ia berkunjung ke Bukit Mijil. Kebanyakan tiap pergantian tahun Jawa selalu mengadakan tirakat khusus. Tirakat di tahun baru harus dilakukan dengan bepergian. Gunung Mijil inilah yang dijadikan tempat tirakat.
Bapak pamit keluarganya mau kerja ke Jakarta. Padahal sedang bepergian ke Gunung Mijil bersama rekannya. Begitu sampai di tempat yang dituju, ia menemukan banyak orang yang juga berkumpul layaknya peringatan tahun baru.
Bapak diterima layaknya tamu yang datang. Termasuk mendapat penghormatan karena datang dari luar daerah. Para tamu pada ngobrol dengan canda tawa.
Aneka masalah yang dibicarakan. Ada selingan guyonan di obrolan itu. Terdengar tawa saat ada lucunya.
Baca Juga: KPK akhirnya umumkan secara resmi status Yasin Limpo tersangka korupsi di Kementan, ini dasarnya
Pembicaraan di pesta itupun usai juga. Bapak segera pulang layaknya yang lain. Ia pulang dan turun gunung. Di tengah jalan ia bertemu dengan seorang petani yang baru bertanam palawija.
"Saking pundi, Pak?" tanya orang itu.
"Tirakat Malam Satu Sura, Pak!"
"Wadeew..malam satu Sura itu masih 3 hari lagi, Pak!"
Mendapat keterangan itu bapak jadi kaget. "Lha berarti aku sudah setahun ikut perayaan itu!" batinnya.
Ternyata bapak baru sadar ia berangkat bulan Sura tahun lalu. Sementara warga desa pada menyangka rombongan bapak itu hilang.