Satu matanya bolong dan wajahnya gosong. Gelungan rambut putihnya yang sedikit acak-acakan menambah kengerian pada wajahnya.
Melihat pemandangan tak lazim itu Parman terpaku untuk sesaat. Ingin berteriak tapi lidahnya kaku. Badannya adem panas, jantungnya terasa mau lepas.
Baca Juga: Jumlah Pesantren di Kota Salatiga 42 dan santri 4.000 orang, Perda Pengembangan Pesantren Disahkan
Dengan sisa kesadaran Parman balik kanan dan langsung lari sambil membaca ayat-ayat suci yang dia hafal. Setelah kejadian itu Parman selalu minta ditemani untuk muter mengambil jimpitan.
Setidaknya ada orang menolong kalau dia semaput melihat penampakan. - Semua nama samaran (Seperti dikisahkan Indri Astuti di Koran Merapi) *