Pak Umar pergi ke rumah Yanto malam itu, mengamati anak Yanto yang tidur pulas. Setelah membacakan beberapa doa, Pak Yanto melirik ke arah lemari besar di dekatnya.
“Oalah, kangen anak e to Mbak? Anak e dadi wedi, nangis terus. Ayo, bali ning asalmu.” Yanto gemetar mendengar kata-kata Kyai Umar.
Baca Juga: Cerita horor makam unik Ki Ageng Sekar Alas 3 Habis: Muncul godaan ulat bulu dan harimau putih
“Bojomu pengen niliki bayi ne, ndelik ning mburi lemari pendak bengi. Wis rapopo. Sik penting doakan terus almarhumah bin tenang ning dunya ne.”
Yanto mengangguk, dan setiap malam dia tak pernah absen membaca doa dan melantunkan ayat suci Al-Quran. Kini bayinya mulai jarang menangis. (Seperti dikisahkan Isti Rofiah di Koran Merapi) *