HARIAN MERAPI - Nasib seorang pencuri kadang mengalami nasib apes. Kalau pun tidak mendapat hukuman di akherat kelak, kadang ada pula yang langsung mendapat hukuman setimpal saat itu juga.
Begitu pula dengan kisah misteri yang dialami seorang pencuri nira di daerah Purworejo ini.
Purworejo adalah kota kecil di bagian selatan Jawa Tengah. Letak geografis yang dekat pantai menjadikan pohon kelapa tumbuh subur disana.
Baca Juga: Pasangan suami istri sediakan soto Banjar pada malam hari, pilihan toppingnya tak hanya cakar ayam
Oleh karena itu para penduduknya yang berada di desa dan tepi pantai banyak yang punya usaha produksi gula Jawa yang bahan dasarnya dari pohon kelapa diambil dari bunga Manggar dan diberi nama nira.
Tak jarang ada pencuri nira yang menjarahnya di malam hari manakala para penduduk tertidur pulas. Karena jika mencuri di siang hari sudahlah pasti akan ketahuan orang dan akibatnya bisa dimassa.
Banyak pencuri menjarahnya di malam hari. Seperti yang dilakukan oleh Yanto, yang mempunyai hobi mencuri. Tak jeranya ia mencuri apa saja dari buah-buahan dan hasil bumi lainya.
Juga nira sebagai bahan dasar pembuatan gula Jawa atau gula kelapa.
Saatyang empunya nira tertidur lelap, Yanto segera menaiki pohon kelapa itu sampai membawa jeligen untuk mendapatkan nira tersebut.
Pohon yang pertama berhasil dan pohon kedua dia juga berhasil sehingga mendapatkan satu jeligen nira.
Namun di pohon ketiga, dia memutuskan untuk pulang dahulu karena jerigen sudah penuh dan berat sehingga ia segera turun dari pohon dan memutuskan untuk pulang.
Yanto menaruh nira curiannya itu dan bermaksud kembali lagi menaiki pohon kelapa berikutnya.
Namun saat air nira dituang di dalam ember, betapa terkejutnya Yanto, yang berteriak sampai memekakkan telinga orang orang yang mendengarkan, terutama orang serumah.
Orang-orang kemudian secara bersamaan mendatangi arah suara teriakan tersebut, termasuk para peronda.