Tapi Mbok Randha Pandhansari tidak mau dijadikan budak nafsu serdadu-serdadu Jepang. Makanya ia hanya memberi janji-janji manis.
"Besok malam saja aku layani setelah kamu makan malam di warungku!" katanya sambil tersenyum-senyum.
Setelah serdadu Jepang datang ke warungnya maka sudah disiapkan menu istimewa yang sengaja ditaburi bubuk racun.
Banyak serdadu Jepang yang tewas dan mayatnya diseret dicemplungkan ke luweng. Dulu luweng itu terletak beberapa puluh meter di belakang bangunan Rusuawa itu tapi sekarang sudah ditimbun.
Baca Juga: Bulog siap edarkan beras operasi pasar untuk stabilisasi harga setelah ada izin dari BPKP
Lama kelamaan pimpinan serdadu Jepang mengetahuinya dan Mbok randha dibunuh. Jenazahnya dikubur di dekat luweng dan pusaranya ditandai dengan pohon kemuning.
Sejak saat itu arwah Mbok randha Pandhansari sering menampakkan diri dan orang menyebutnya hantu Randha Kemuning. (Seperti dikisahkan Akhiyadi di Koran Merapi) *