Dari kejadian ini, Lik Man mengingat sudah ada 5 orang yang terjebak oleh pesona kutut manggung. Terutama bagi mereka yang baru masuk kawasan ini, pasti akan disambut dengan alunan merdu.
Selang 3 hari Mas Bar badannya panas dan meriang tak turun-turun.
Beberapa kejadian itu menjadi pertanda bahwa itu tidak cocok dengan yang menangkap. Karena menurut penuturan Mbah Darmo, burung itu penjelmaan sebuah pusaka yang menurutnya menjadi patok desa.
Dengan hal ini Lik Man tahu, kenapa bagi yang mencoba menjaring dan menangkap akan dikerjai dengan hal-hal yang aneh-aneh. Termasuk Mas Bar. (Seperti dikisahkan WA Sutanto di Koran Merapi) *