HARIAN MERAPI - Munculnya kasus gangguan ginjal akut pada anak (AKI) diduga karena mengkonsumsi obat sirup.
Dugaan penyebab gangguan ginjal akut pada anak atau AKI karena obat sirup membuat masyarakat sangat khawatir.
Terlebih saat ini 206 anak mengalami gangguan ginjal akut atau AKI, dan 99 di antaranya meninggal. Sementara obat sirup sangat sering dikonsumsi anak.
Sebelumnya, Kemenkes RI menyatakan ditemukan senyawa yang menyebabkan AKI pada sisa obat pasien yang diteliti.
Obat sirup tertentu berpotensi menyebabkan AKI pada anak karena tercemar Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).
Terkait hal itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI melalui siaran pers memberikan penjelasan.
Baca Juga: Kenali gejala awal gagal ginjal akut, salah satunya infeksi saluran cerna
Bahwa sesuai peraturan dan persyaratan registrasi obat, BPOM telah melarang penggunaan EG dan DEG untuk obat sirup anak maupun dewasa.
Tapi, dimungkinkan cemaran EG dan DEG ada pada gliserin atau propilen glikol yang digunakan sebagai zat pelarut tambahan.
BPOM telah menetapkan batas maksimal EG dan DEG pada kedua bahan campuran tersebut sesuai standar internasional.
Baca Juga: Produk Kinder Berpotensi Tercemar Bakteri Salmonela, BPOM Minta Semua Ritel Hentikan Penjualan
Sementara terkait empat produk obat sirup yang diduga tercemar EG dan DEG yang diumumkan oleh WHO, tidak beredar di Indonesia.
Sebelumnya pada 5 Oktober 2022, WHO mengumumkan empat obat sirup terkontaminasi EG dan DEG.
Keempat obat itu adalah Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.
