PEMANFAATAN petai di bidang kuliner cukup beragam, misalnya dijadikan campuran beberapa jenis sayur hingga sambal. Tak ketinggalan dapat dijadikan sebagai lalapan, alias dapat dimakan mentah tanpa perlu dimasak dahulu.
Selain itu petai juga diyakini mempunyai beberapa manfaat atau khasiat kesehatan. Baik itu sifatnya membantu mencegah maupun mengatasi gangguan kesehatan. Antara lain kandungan serat dalam petai, seperti diyakini Wibowo J asal Sidoarum Sleman, yakni bisa mendukung sistem pencernaan. Termasuk diantaranya membantu menetralkan asam lambung serta menghindarkan dari sembelit.
“Sedangkan kandungan zat besi dalam petai antara lain bisa untuk mencegah terserang anemia atau kurang darah,” tandas Bowo kepada Merapi, baru-baru ini.
Tak kalah penting, biji petai ketika rutin dikonsumsi asal tak berlebihan, antara lain dapat menjadi musuh hipertensi atau tekanan darah tinggi. Pasalnya, petai memiliki kandungan kalium cukup tinggi, namun rendah garam, sehingga bagus untuk membantu terapi tekanan darah tinggi.
Adapun tiga macam gula alami dalam petai yaitu sukrosa, fruktosa dan glukosa yang dikombinasikan dengan serat. Kombinasi kandungan ini mampu memberikan dorongan tenaga secara instan, yang bertahan cukup lama dan cukup besar efeknya bagi kesehatan ataupun energi tubuh. Bahkan biji petai mengandung tryptophan, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin. Inilah yang akan membuat rileks, memperbaiki mood dan secara umum membuat seseorang lebih bahagia.
Selain itu jika sering merasa mual pada pagi hari, bisa cukup makan petai di antara jam makan, sehingga akan membantu mempertahankan kadar gula dan menghindari muntah. Lain halnya jika karena gigitan nyamuk sampai gatal, maka bisa dengan menggosok daerah yang terkena gigitan dengan bagian dalam kulit petai. Saat terserang luka lambung, petai dapat digunakan sebagai makanan untuk merawat pencernaan, karena teksturnya yang lembut dan halus.
