Cegah cacar monyet, jangan lakukan kontak fisik dan seksual dengan pasien Mpox

photo author
- Minggu, 29 Oktober 2023 | 21:55 WIB
Ilustrasi cacar monyet.  (ANTARA/HO-PB IDI/PERDOSKI)
Ilustrasi cacar monyet. (ANTARA/HO-PB IDI/PERDOSKI)

HARIAN MERAPI - Pencegahan kasus cacar monyet bisa dimulai dengan menghindari kontak fisik dengan pasien terduga Mpox.

Sebab menurut Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) lebih dari 90 persen penularan melalui kontak erat dan terutama kontak seksual.

"Hindari kontak fisik dengan pasien terduga Mpox, tidak menggunakan barang bersama misalnya handuk yang belum dicuci, pakaian yang belum dicuci, atau berbagi tempat tidur , alat mandi dan perlengkapan tidur seperti sprei, bantal, dan lainnya," kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) MPox IDI dr.Hanny Nilasari, Sp DVE di Jakarta, Minggu (29/10/2023).

Baca Juga: Warga Gaza kembali bisa dapat layanan telepon dan internet, setelah sekian lama terputus

Selanjutnya, dokter Hanny juga menyarankan untuk populasi yang masuk dalam kategori risiko tinggi misalnya memiliki multipartner, dan dalam kondisi imunokompromais (autoimun, penyakit kronis lainnya) sedapat mungkin hindari perilaku yang berisiko.

Ia menegaskan kepada kelompok berisiko tinggi itu agar dapat melakukan hubungan seksual yang aman dan sehat lewat penggunaan kondom serta melakukan vaksinasi.

Selanjutnya untuk masyarakat umum, seperti dilansir ANTARA, apabila mengalami gejala berupa lesi kulit yang tidak khas dan didahului demam dianjurkan dapat segera mengunjungi dan berkonsultasi dengan dokter.

Baca Juga: Bandara Kertajati resmi beroperasi, ini kelebihan dan kekurangan dibanding Bandara Husein Sastranegara

Bersamaan dengan pemberian rekomendasi untuk masyarakat, dokter Hanny juga menyampaikan beberapa rekomendasi yang perlu dilakukan oleh tenaga medis dalam hal pencegahan hingga penanganan penyakit itu.

Ia menyebutkan apabila ditemukan kasus terduga cacar monyet, tenaga medis perlu melakukan pemeriksaan awal berupa wawancara tentang perkembangan penyakit (anamnesis).

Setelahnya tenaga medis harus melakukan pemeriksaan lesi kulit dan organ-organ secara detail dan lengkap (PF), serta pemeriksaan swab yakni pemeriksaan lab khusus dengan mengambil cairan dari lenting/ keropeng/ kelainan kulit.

Baca Juga: Kasus dugaan pemerasan terhadap SYL, Firli bantah lakukan pertemuan di Kartanegara

Ia juga menyarankan terkait dengan obat antivirus dan vaksin sebaiknya dilakukan secara desentralisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang ditunjuk dengan alur permintaan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan diberikan atas indikasi serta skala prioritas.

Terakhir tentunya peningkatan edukasi kepada masyarakat terkait penyakit ini harus semakin disebarluaskan agar penyakit cacar monyet bisa dicegah penyebarannya.

Bagi anda yang mencari informasi umum mengenai cacar monyet anda bisa mengunjungi situs web Kementerian Kesehatan https://infeksiemerging.kemkes.go.id/download/FAQ_Monkeypox.pdf

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X