SOLO, harianmerapi.com - Acara No Baper atau Nongkrong Bareng Pertamina kembali digelar. Kali ini dilaksanakan di Hotel Alila Solo, pada Jumat 17 Juni 2022.
Acara ini menghadirkan Ketua PWI Provinsi Jateng Amir Machmud NS, PWI Provinsi DI Yogyakarta Hudono, dan PWI Surakarta Anas Syahirul, serta para pemimpin redaksi media di Jateng dan DIY.
Dari Pertamina hadir Executive General Manager Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Dwi Puja Ariestya dan Manager Communcation, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jateng, Brasto Galih Nugroho
Baca Juga: Pengalaman Mistis Pencari Belut di Sawah Diingatkan Sosok Kakek Berbusana Kain Lurik
Tampil sebagai pembicara pengamat energi dari UGM Dr Fahmy Radhi, MBA PhD.
Menurut Dr Fahmy, Pertamina yang diperkirakan bakal mengalami kerugian sekitar Rp 190 triliun, karena menanggung beban negara.
Tetapi pengamat pengamat energi dari UGM Dr Fahmy Radhi, MBA mengatakan, secara akunting Pertamina membukukan laba.
“Tetapi karena Pertamina harus menalangi subsidi dan kompensasi yang menjadi kewajiban pemerintah, maka sebenarnya tidak rugi, hanya ada perbedaan di cash flow-nya saja,” kata Fahmi Radhi dalam acara Nongkrong Bareng Pertamina atau No Baper di Hotel Alila, Solo, Jumat (17/6/2022).
Lebih lanjut Fahmy menguraikan masalah subsidi dan kompensasi, agar raqkyat tidak terbebani oleh harga BBM dan gas untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
“Subsidi adalah penyerahan dana dari pemerintah kepada produsen dan rumah tangga untuk meringankan beban dan menaikkan daya beli,” kata Fahmy.
Baca Juga: Persija Jakarta Turunkan Pemain Muda Lawan Barito Putera di Piala Presiden 2022
Bentuknya berupa subsisi langsung atau by target yang diberikans ecara langsung kepada individua tau rumah tangga. Kemudian subsidi tak langsung berupa bantuan dan melalui penetapa harga di bawah harga pasar pada komditas tertentu.
“Sednagkan kompensasi adalah dana yang diberikan kepada Pertamina jika harga jual ditetapkan pemerintah lebih rendah dari harga keekonomian,” kata Fahmy.
Dia juga menyebut, saat ini harga minyak melonjak di atas 100 dolar AS per barel. Sedangkan Indonesia menetapkan ICP (Indonesia Crude Oil) 63 dolar per barel.
“Akibatnya subsidi dan kompensasi BBM bulan April 2022 naik menjadi Rp 443,6 trilun,” ujar Fahmy.