Going Global, PGN Subholding Gas Pertamina Teken Kerjasama Jual Beli LNG Internasional

photo author
- Selasa, 24 Mei 2022 | 20:49 WIB
Penandatanganan kerjasama PT PGN untuk memperluas pasar ke luar negeri (Foto: dokumentasi PT PGN)
Penandatanganan kerjasama PT PGN untuk memperluas pasar ke luar negeri (Foto: dokumentasi PT PGN)


JAKARTA,harianmerapi.com- PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina bersiap masuki pasar LNG Internasional dengan menggandeng PRISM Energy Internasional selaku Anak Perusahaan SK E&S yang bergerak di bidang LNG Trading.

PGN dan PRISM menandatangani Perjanjian Induk atau Master Sales and Purchase Agreement (MSPA) dalam rangka jual beli LNG, bertempat di 28th World Gas Conferrence, Daegu, Korea Selatan.

MSPA ini juga sebagai tindak lanjut dari penandatanganan MOU antara PGN dan SK E&S untuk kerjasama pengembangan LNG, Hydrogen, dan Carbon Capture Storage (CCS) yang disaksikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, 22 Februari 2022 lalu.

Baca Juga: Subholding Gas Pertamina Dukung Festival Balkonjazz 2022 di Balkondes PGN Karangrejo, Ada Kahitna-Pamungkas

Penandatanganan MSPA dilakukan oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan dan CEO PRISM Energy International, Chung Jaehak pada Selasa, (24/5/2022).

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan mengungkapkan bahwa MSPA ini akan membuka peluang jual beli LNG internasional bagi PGN dalam upaya penyediaan energi bersih bersama PRISM.

“Kami men-challenge diri sendiri agar tidak hanya hadir untuk kebutuhan gas bumi domestik di mana kita telah mencapai 89% market share, tetapi juga untuk dapat keluar dari zona nyaman dengan memasuki pasar internasional.” ujar Heru dalam rilis yang diterima harinamerapi.com.

Selain LNG Trading internasional, kerjasama ini juga sejalan dengan visi misi SK Group dalam utilisasi gas bumi menuju masa transisi energi bersih.

Baca Juga: Tinjau Kawasan Destinasi Wisata Prioritas, Wakil Presiden RI Sambangi Balkondes PGN Karangrejo

Dalam hal ini, Indonesia memiliki sumber energi terbarukan yang potensial untuk menyediakan Green Hydrogen.

Heru berharap, PGN dan SK Group dapat saling melengkapi dalam pengembangan energi baru terbarukan termasuk pengembangan LNG, Hydrogen, dan Carbon Capture Storage (CCS).

Kebijakan energi dan transisi energi bersih merupakan penentu utama permintaan LNG di Korea Selatan.

Pada akhir tahun 2020, Korea Selatan juga mengumumkan target net zero emissions tahun 2050, adapun porsi LNG pada bauran pembangkit listrik tahun 2030 mencapai hingga 19%.

Baca Juga: PT PGN Subholding Gas Pertamina Catatkan Kinerja Positif di Tengah Pandemi, Raih Laba Bersih USD 303,8 Juta

Peran LNG dalam bauran tenaga listrik tersebut akan terus berkembang dimana perkiraan permintaan LNG Korea Selatan di tahun 2030 akan mencapai antara 65-66 bcm, atau sekitar 50 Mt.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Herbangun Pangarso Aji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X