Ignasius Jonan: Pemimpin Harus Bisa Menjadi Contoh dalam Menggerakkan Timnya dan Bisa Menerima Perubahan

photo author
- Kamis, 20 Januari 2022 | 17:45 WIB
 Ignasius Jonan bersama seluruh jajaran direksi FIFGROUP setelah pemaparan materi dengan tema “Enhancing Resilient Collaboration, Strive for Sustainability.” (Humas FIFGROUP)
Ignasius Jonan bersama seluruh jajaran direksi FIFGROUP setelah pemaparan materi dengan tema “Enhancing Resilient Collaboration, Strive for Sustainability.” (Humas FIFGROUP)

JAKARTA, harianmerapi.com - Dalam sebuah organisasi, kepemimpinan tidak dilihat dari popularitas seseorang, peringkat, privilege, maupun jabatannya, tapi seorang pemimpin yang berhasil bisa dilihat dari bagaimana kerja kerasnya menghasilkan sesuatu dan dari tanggung jawabnya, sehingga bisa menjadi contoh dalam menggerakkan timnya.

Seorang pemimpin juga harus memiliki disiplin yang tinggi untuk mempertahankan keberlangsungan kinerja perusahaannya.

“Leader harus mampu memberikan arahan yang jelas bagi timnya, sehingga menjadi teladan agar tim yang dia pimpin dapat berjalan menuju kesuksesan. Tentunya, untuk mencapai kesuksesan tersebut dibutuhkan kerja keras dan tanggung jawab dari seorang leader yang dapat menghasilkan nilai tambah dari tim yang dipimpinnya,” ungkap mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2016-2019, Ignasius Jonan, dalam acara Monthly Business Clinic (MOBIC) FIFGROUP yang diadakan secara virtual pada Kamis, 20 Januari 2022 dengan tema “Enhancing Resilient Collaboration, Strive for Sustainability.”

Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Temanggung Masih di Atas Rp 14 Ribu Per Liter

Menurut Jonan, pemimpin-pemimpin yang sukses harus mampu menerima perubahan-perubahan yang terjadi di sekitarnya hingga bisa mendeskripsikan masa depan apa yang ingin diraih bersama dengan timnya.

Acara pertemuan bulanan yang berfokus pada sistem manajemen moderen tersebut dibuka oleh Chief Executive Officer (CEO) PT Federal International Finance (FIFGROUP), Margono Tanuwijaya, di hadapan jajaran direksi, manajemen, dan seluruh leader FIFGROUP yang ada di dalam jaringan perusahaan di Indonesia dengan total lebih dari 1.000 peserta.

Jonan yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan periode 2014-2016, membagikan pengalaman dan keberhasilannya dalam memimpin berbagai lembaga di Indonesia.

Dia membagikan kiat-kiat mulai dari membentuk pola pikir seorang pemimpin, menetapkan strategi dalam mengembangkan perusahaan, hingga menunjukkan bagaimana peran pemimpin sebagai agen perubahan.

Baca Juga: Awali Vaksinasi Booster, Bupati Karanganyar: Semoga Pandemi Selesai Sebelum Ramadan, Rindu Silaturahmi Lebaran

“Seorang pemimpin yang transformatif harus bisa menerapkan 8 langkah dalam dalam melakukan transformasi bagi perusahaannya,” tutur pria yang pernah sukses memimpin PT Kereta Api Indonesia.

Ia menjelaskan bahwa 8 langkah tersebut adalah membentuk kepekaan urgency (establishing the sense of urgency), membentuk koalisi yang kuat (forming a powerful guiding coalition), membuat sebuah visi (creating a vision), mengkomunikasikan visi yang dibuat (communicating the vision).

Dapat mempengaruhi tim atau orang di sekitarnya untuk berbuat sesuai dengan visi yang sudah ditetapkan (empowering others to act the vision), mempersiapkan dan membuat tujuan jangka pendek (planning for and creating short-term wins), melakukan peningkatan dan menghasilkan sejumlah perubahan positif (consolidating improvements and producing more change), dan melakukan pendekatan yang berbeda (institutionalizing new approaches).

“Seorang leader harus bisa membawa aura positif untuk bisa maju menghasilkan kinerja-kinerja terbaik bagi timnya. Ketika tim yang dipimpin tidak mencapai goals yang telah ditetapkan, seorang pemimpin yang baik tidak akan pernah menyalahkan tim, kondisi, dan sebagainya, seperti yang diungkapkan di beberapa artikel yang saya baca,” tutur Jonan.

Baca Juga: Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Capain 1,1 Unit Sepanjang Tahun 2021

Selain dari sisi pemimpin, Jonan juga berbagi mengenai pengalamannya dalam melakukan berbagai aksi untuk mempertahankan keberlangsungan perusahaan. Dalam pemaparannya, Jonan menyebutkan bahwa sebuah perusahaan perlu melakukan transformasi untuk bisa mencapai keberlangsungan bisnis di masa yang akan datang. Berbagai transformasi perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja di seluruh lini perusahaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X