HARIAN MERAPI- Memasuki awal tahun 2023, ancaman resesi perekonomian global telah menanti dan banyak pakar memprediksi akan menjadi kenyataan.
Perekonomian dunia diperkirakan tumbuh melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun sebelumnya.
Risiko resesi ekonomi di beberapa negara bahkan meningkat, sejalan dengan pengetatan kebijakan moneter yang sangat agresif untuk merespon lonjakan inflasi.
Hal ini tentu akan memberikan dampak bagi perekonomian negara berkembang seperti Indonesia.
Menanggapi fenomena tersebut, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muria Kudus (UMK), Keke Tamara Fahira SE MM memberikan tips untuk menghadapi ancaman resesi ekonomi tahun ini.
“Langkah paling utama mungkin bisa menambah dan meningkatkan skill, terus mengembangkan diri, dan mempelajari keahlian baru,” jelas Keke, Rabu (4/1/2023).
Selain itu, menurutnya, harus bisa meminimalisir pengeluaran. Sehingga, perlu untuk membuat skala prioritas keuangan.
Baca Juga: Gembleng militansi kader, DPC PDIP Yogyakarta berangkatkan Satgas dan Baguna ikuti Diklat di Jakarta
“Jika sudah membuat skala prioritas keuangan, wajib kita memiliki dana darurat. Karena dana darurat ini perannya penting, agar keuangan kita bisa stabil. Bahkan kemungkinan nanti kalau sampai ada PHK,” terangnya.
Dan yang tak kalah penting, yaitu mencari passive income atau sumber pendapatan lain. Memperluas koneksi juga sangat penting, terlebih jika mempunyai usaha sendiri, pasti akan terbantu dengan adanya perluasan koneksi.
“Yang terakhir melakukan investasi, namun perlu kehati-hatian saat berinvestasi,” tegasnya. *