ekonomi

Lolos dari pandemi, industri dalam negeri hadapi tantangan baru. Apa itu?

Jumat, 23 September 2022 | 20:14 WIB
Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto dalam penutupan The 6th ASEAN-Italy High Level Dialogue, Rabu (6/7/2022). (ANTARA/Sanya Dinda)

 

HARIAN MERAPI - Dunia industri di Tanah Air menghadapi tantangan baru untuk bertahan, setelah lolos dari pandemi Covid-19.

Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment dari INDEF Ahmad Heri Firdaus mengatakan, kenaikan harga BBM serta imbas dari konflik geopolitik dirasakan betul oleh dunia industri dan pemerintah bisa menolong mereka.

“Pertama terkait kenaikan harga energi yang menggerek kenaikan harga transportasi. BBM naik, inflasi tinggi ,suku bunga acuan meningkat, artinya bunga kredit juga lebih tinggi, sehingga mengancam ekspansi, yang tadinya mau ekspansi jadi tertunda,” jelas Ahmad Heri saat berbincang, Jumat (23/9/2022).

Baca Juga: Mana lebih lelah, bekerja di dalam ruangan atau di luar ruangan?

Kenaikan harga transportasi dan juga sebagian bahan baku, makin memperberat ongkos produksi. Dikhawatirkan ada penyesuaian berupa pengurangan tenaga kerja.

“Jadi kenaikan biaya produksi bisa menyebabkan tertunda ekspansi, atau bahkan penyesuaian input produksi, dikhawatirkan mereka mengurangi tenaga kerja,” ucap Ahmad Heri.

Namun pemerintah bisa membantu industri dengan cara memberikan stimulus maupun insentif.

“Agar industri tetap berjalan, katakan diberikan fasilitasi dalam rangka industri sedang mengalami tekanan harus dibantu, katakan dalam biaya logistik, fasilitasi ekspor, ekspor kan kapal mahal, diberikan diskon tarif listrik untuk jam tertentu, apapun yang bisa berdampak langsung terhadap industri,” beber Ahmad Heri.

Baca Juga: Program konversi kompor listrik baru uji coba, Airlangga : Tidak akan diberlakukan tahun 2022

Sejauh ini kata dia, pemerintah hanya memberikan bantuan pada masyarakat terdampak sebagai kompensasi atas kenaikan BBM, namun belum pada industri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa kemampuan industri menjadi unsur utama bagi ketahanan ekonomi sebuah negara di masa pandemi. Industri akan mendorong penciptaan lapangan kerja, dan memerlukan sektor perdagangan dalam distribusi, serta mendorong peningkatan investasi.

“Oleh karena itu, G20 harus mendorong upaya peningkatan di sektor industri, perdagangan dan untuk lebih menarik investasi. Ini merupakan seruan bagi negara-negara G20 untuk bekerja sama lebih baik lagi dalam memberikan dukungan yang diperlukan guna mendorong aspek-aspek industri dan perdagangan yang mengadopsi teknologi, khususnya di negara-negara berkembang,” kata Menko Airlangga.

Baca Juga: Pengalaman mistis Sarkuni, pemuda jomblo yang kena prank hantu perempuan cantik

Menjawab hal tersebut, Ahmad Heri mengatakan keanggotaan Indonesia dalam sejumlah forum seperti G20, ASEAN maupun lainnya diharapkan bisa memperkuat kerjasama yang menguntungkan.

Halaman:

Tags

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB