ekonomi

Dekarbonisasi, Indonesia Butuh SDM Unggul untuk Transisi Energi

Jumat, 1 Oktober 2021 | 11:45 WIB
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana saat memberikan sambutan utama pada kegiatan Grand Closing GE – SRE Youth Idea Competition beberapa waktu lalu. (Istimewa)

JAKARTA, harianmerapi.com - Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana mengatakan bahwa ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dibutuhkan untuk mendukung proses transisi energi Indonesia dalam rangka dekarbonisasi atau carbon-netral.

“Pemerintah mengharapkan Indonesia sudah mewujudkan dekarbonisasi pada 2060 atau lebih cepat. Batubara nanti akan digantikan oleh energi baru terbarukan. Dalam dua hingga tiga tahun kedepan kita harus memastikan terjadi proses transisi energi,” kata Dadan Kusdiana saat Grand Closing GE SRE Youth Idea Competition, Kamis (30/9/2021).

Hal tersebut seiring dengan komitmen pemerintah untuk menggunakan sumber-sumber energi yang terbarukan sebesar 23 persen pada 2025 mendatang.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Ingatkan Persoalan Energi dan Iklim dalam Forum Pertemuan MEF

Oleh sebab itu, Indonesia membutuhkan banyak SDM unggul untuk inovasi dan penerapan bidang Energi Baru dan Terbarukan.

Melihat kebutuhan SDM unggul, GE Indonesia dan Society of Renewable Energy (SRE) menggelar rangkaian kegiatan Youth Idea Competition, yang terdiri dari seminar online dan kompetisi untuk mahasiswa seluruh Indonesia pada bidang Energi Baru dan Terbarukan.

Rangkaian seminar online digelar sejak Mei 2021, yang berfokus pada energi baru terbarukan dengan berbagai topik relevan tentang produksi dan penyimpanan energi, transformasi digital, kebijakan publik dan sosial, serta ekonomi dan keuangan.

Sedangkan kompetisi whitepaper, diharapkan bisa menjadi sarana penyaluran ide-ide dan inovasi mahasiswa untuk ikut ambil bagian dalam mencari solusi untuk percepatan proses dekarbonisasi Indonesia.

Baca Juga: Tak Hanya Menghasilkan Listrik, Pertamina Ungkap Manfaat Tersembunyi Energi Panas Bumi

Pendiri SRE, Zagy Yakana Berian mengatakan bahwa peran GE Indonesia sangat memperkaya program ini karena peserta mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai sektor energi terbarukan.

“Kami belajar banyak tentang teknologi dan pengalaman GE mengenai energi terbarukan, dan kami berharap ide-ide kami akan membuka inovasi baru dan kesempatan-kesempatan untuk mendukung program pemerintah dalam transisi energi,” jelasnya.

Sementara itu, CEO GE Indonesia, Handry Satriago menyebut Indonesia telah menunjukkan komitmen besar dalam penggunaan energi terbarukan dan berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di masa depan.

"GE pada saat ini menyediakan teknologi yang meliputi 20 persen kapasitas energi terbarukan dunia, sehingga kami memahami bahwa teknologi kelas dunia
diperlukan. Namun yang juga penting adalah kita semua membantu mengembangkan generasi masa depan, talenta-talenta di Indonesia untuk menggerakkan agenda energi terbarukan," jelasnya.

Handry menyebut prospek-prospek energi terbarukan di Indonesia sangat menjanjikan mengingat kekayaan alam melimpah untuk menghasilkan energi bersih, walaupun tidak semuanya mudah diakses.

Halaman:

Tags

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB