Hasil Pantauan TPID DIY: Harga Cabai dan Sayuran Melonjak

photo author
- Rabu, 3 Desember 2025 | 07:30 WIB
Ilustrasi cabai (Pinterest)
Ilustrasi cabai (Pinterest)

HARIAN MERAPI - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY kembali menggelar pantauan langsung harga dan ketersediaan komoditas pangan di pasar tradisional. Pada pantauan jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru di Pasar Piyungan dan Pasar Lelang Cabai Piyungan, terpantau komoditas cabai mengalami lonjakan harga cukup tinggi.

Dari hasil pantauan TPID di Pasar Piyungan, diketahui harga cabai rawit merah mencapai Rp63.000 perkg, sedangkan cabai keriting merah harganya Rp55.000 perkg. Untuk harga bawang merah berkisar Rp45.000-Rp48.000 perkg, naik dari sebelumnya Rp30.000 perkg. Sementara harga terkini bawang putih mencapai Rp40.000 perkg.

Tak hanya itu, harga sayuran pun mengalami kenaikan. Wortel misalnya, naik dari Rp12.000 perkg menjadi Rp16.000 perkg. Tomat buah pun saat ini mencapai Rp13.000 perkg, untuk tomat biasa harganya Rp10.000 perkg. Sedangkan telur dan daging ayam mengalami sedikit kenaikan masing-masing Rp 28.000 dan Rp37.000 perkg.

Baca Juga: Bansos Dihentikan Sementara, 7.001 Penerima Manfaat PKH di DIY Terindikasi Terlibat Judol

Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY, Eling Priswanto, Selasa (2/12) mengatakan, pantauan harga dan stok komoditas pangan jelang HBKN ini merupakan kegiatan rutin TPID DIY. Pantauan langsung ini bertujuan untuk mengetahui secara pasti kondisi di lapangan, dengan harapan stok aman dan kenaikan harga dalam batas wajar.

“Harga naik jelang hari besar itu wajar. Tapi tentu kami bersama unsur lain di TPID DIY berharap kenaikannya masih terkendali. Dan dari pantauan kami hari ini, yang naik cukup banyak ada cabe merah, baik yang rawit maupun keriting,” ungkap Wawan.

Wawan menuturkan, harga komoditas pangan yang terus bisa dikendalikan dan stok yang selalu tersedia tentu penting bagi masyarakat sebagai konsumen. Belum lagi dari pihak pemerintah juga masih memiliki tanggung jawab untuk memenuhi permintaan bahan pangan terkait MBG.

Baca Juga: Malioboro Hanya Mampu Menampung 60 Andong, Wali Kota Yogyakarta Pikirkan Area Antre dan Sanitasi

“Kita lihat, cuaca juga akhir-akhir ini kurang bersahabat, sehingga beberapa wilayah Indonesia mengalami bencana alam. Tentu sedikit banyak hal ini akan mempengaruhi stok dan harga bahan pangan. Tapi semoga DIY tetap aman ke depannya,” imbuhnya.

Wawan berharap kabupaten/kota dapat memperkuat kerja sama antar daerah atau mencari pemasok bahan pangan lain dari yang biasanya, sebagai upaya antisipasi kurangnya stok bahan pangan. “Jangan sampai kita saling berebut, sehingga terjadi perang harga. Kita berharap semoga hal itu tidak terjadi di DIY,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Pasar Lelang cabai Piyungan, Suhadiyana mengatakan, pihaknya sangat berupaya harga cabai agar tidak mencapai harga Rp100.000 perkg. Harga yang terlalu tinggi bukan berarti menguntungkan petani dan pedagang, justru persaingan menjadi tidak sehat sehingga dapat saling menjatuhkan.

Baca Juga: Polresta Yogyakarta Amankan Empat Terduga Pelaku Terkait Kematian NP di Wirobrajan

“Harapan utama kami hanya jangan sampai terjadi kelangkaan barang. Kami yang penting di sini pemberdayaan masyarakat berjalan, profit masih yang ke sekian. Dan alhamdulillah kami bisa terus melakukan lelang tanpa mengenal musim, karena kami selalu memprioritaskan pedagang lokal,” imbuhnya.

Hadi mengatakan, pihaknya terus berupaya mempertahankan kualitas cabai yang dilelang. Pelelangan pun selalu mengutamakan para pedagang lokal dari pasar besar di sekitar lokasi pasar lelang. Jika jumlah cabai yang disetorkan para petani berlebih, maka langsung dikirim ke pasar induk yang berada di Pakem, Sleman.

“Proses lelang kami rutin tiga kali seminggu, terakhir baru semalam kami melakukan lelang dan harga cabai rawit merah di kami per 1 Desember 2025 Rp60.000 perkg. Selain itu kami ada varietas baru untuk cabai rawit merah, yakni Brengos, harganya Rp63.139 perkg,” imbuhnya. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X