Program Kampung Domba dan produksi pakan konsentrat ala BUMDes Putro Manggolo Klaten bisa memberi inspirasi bagi desa-desa lain

photo author
- Rabu, 24 September 2025 | 10:30 WIB
Foto bersama perwakilan dari Fapet UGM, pemerintah Desa Kadilanggon dan BUMDes Putro Manggolo.  (Foto: Dok.Fapet UGM)
Foto bersama perwakilan dari Fapet UGM, pemerintah Desa Kadilanggon dan BUMDes Putro Manggolo. (Foto: Dok.Fapet UGM)



HARIAN MERAPI- Desa Kadilanggon, Wedi, Klaten dengan luas hampir 200 hektar dikenal sebagai Kawasan Kemandirian Pangan yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Suatu prestasi pula, Kadilanggon dengan BUMDes asal desa setempat, bernama BUMDes Putro Manggolo mempunyai program Kampung Domba serta memproduksi pakan konsentrat domba.

Menurut Direktur BUMDes Putro Manggolo, Adi Imam Adi Prayogo, pengembangan BUMDes Putro Manggolo dibagi melalui tiga tahap utama yang berjalan secara berkesinambungan meliputi fondasi, optimalisasi dan akselerasi.

Baca Juga: Ramalan zodiak cinta dan karir Virgo besok Kamis 25 September 2025, nikmati saja kebahagiaan rumah tangga yang Anda miliki

“Fondasi yang kami bangun sejak 2023 memastikan BUMDes berdiri kokoh. Pada tahap optimalisasi, kami meningkatkan produksi dan memperbaiki manajemen,” ungkapnya baru-baru ini.

Selain itu melalui akselerasi, sebut Adi, pihaknya terus berusaha menjadikan BUMDes Putro Manggolo sebagai pusat ekonomi desa dengan Program Kampung Domba yang melibatkan masyarakat luas.

Ditambahkan Adi, program ini mendapat pendampingan langsung dari tim Fakultas Peternakan (Fapet UGM) yang dipimpin Dr Muhsin Al Anas. Bahkan, ada pula pendampingan terkait produksi pakan konsentrat.

“Teknologi pakan konsentrat berbasis Rumen Undegradable Nutrients, hasil riset dosen Fapet UGM, telah diperkenalkan untuk meningkatkan efisiensi usaha peternakan,” tandasnya.

Baca Juga: Praktik Latihan Kemahiran Hukum di KPK, Mahasiswa FH UWM Belajar Penegakan Hukum dan Transparansi Publik

Sedangkan Muhsin Al Anas menjelaskan, BUMDes Putro Manggolo adalah contoh bagaimana riset perguruan tinggi bisa dihilirkan untuk meningkatkan produktivitas peternakan rakyat.

“Sekaligus memperkuat ekonomi desa, bahkan program seperti ini diharapkan menjadi langkah nyata untuk berkontribusi dalam program kedaulatan pangan,” ungkap Muhsin.

Suatu hal disyukuri pula, sebutnya, program pengabdian di Desa Kadilanggon pernah menjadi bagian pembelajaran mahasiswa dari Universitas Putra Malaysia dan pengembangan kolaborasi dengan Northern Territory Cattleman’s Association (NTCA), Australia.

Masih menurut Muhsin, dengan sistem inti-plasma, BUMDes Putro Manggolo berperan sebagai offtaker penyedia pakan dan pusat pengembangan ternak.

Sedangkan Fapet UGM menyediakan bibit berkualitas, sementara peternak menjalankan pemeliharaan sesuai standar. Model ini diharapkan memperluas dampak sosial-ekonomi sekaligus memperkuat ketahanan pangan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X