"Asperindo sesuai taglinenya, Bersaing Namun Tetap Bersanding. Tidak boleh saling menjatuhkan," ujar Feriadi.
Menurut Feriadi, persaingan yang saat ini terjadi tidak lagi diukur melalui kecepatan, tapi seberapa cepat informasi diterima konsumen. Oleh karenanya, anggota Asperindo perlu membenahi teknologi yang dibutuhkan konsumen.
"Tapi yang paling penting kita harus bisa mengikuti transformasi. Kalu tidak, kita bisa dilibas. Bisnis itu jangan jauh-jauh dari Allah. Kedua, bisnis itu jangan jauh-jauh dari teknologi. Tanpa itu, akan sulit kita bergerak. Kami di JNE, selalu mendorong teman-teman di Asperindo," katanya.
Baca Juga: Peringari Hari Kartini, Transjakarta Berlakukan Tarif Rp1 untuk Perempuan pada 21 April 2025
Asperindo berkomitmen membantu mitra kerja dengan jaringan yang dimiliki. Karenanya, Asperindo berharap agar otorita bandara maupun pihak pemerintah, sebaiknya melakukan pemilahan dan treatment yang berbeda ketika berbisnis dengan anggota Asperindo maupun non anggota Asperindo.
"Kami secara tidak langsung memberikan pembinaan kepada konsumen, airline untuk tidak mengirimkan barang terlarang. Kami ingin memberi manfaat seluas-luasnya bagi mitra kerja, masyarakat, dan bangsa," ujarnya.
Baca Juga: Kehadiran Me'nate Steak & Seafood Perkaya Kuliner Halal di Surabaya
Asperindo harus bisa menjadi perwakilan dan perpanjangan tangan dari mitra-mitra kerja. Asperindo ikut memberikan edukasi sehingga memudahkan pekerjaan pemerintah. Selama ini Asperindo telah bekerja sama dengan BPOM, BNN, BNPB dan lainnya agar produk-produk yang dikirim tidak mengandung bahan berbahaya dan terlarang.
Feriadi juga menyampaikan permintaan maaf jika selama menjalankan kepemimpinan Asperindo dua periode terdapat kekurangan. Ia berharap Munas DPP Asperindo di Jakarta pada Mei mendatang dapat memunculkan kandidat-kandidat yang mampu mengusung misi dan visi inovatif serta kebermanfaatan bagi anggota Asperindo. *
