Makanan, minuman dan tembakau mendorong inflasi tahunan RI pada Agustus 2024 sebesar 2,12 persen

photo author
- Senin, 2 September 2024 | 21:25 WIB
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini saat konferensi pers rlRilis BPS di Jakarta, Senin (2/9/2024) ( ANTARA/HO-BPS)
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini saat konferensi pers rlRilis BPS di Jakarta, Senin (2/9/2024) ( ANTARA/HO-BPS)

HARIAN MERAPI - Inflasi tahunan Indonesia pada Agustus 2024 tercatat sebesar 2,12 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,06.

"Secara year-on-year, terjadi inflasi sebesar 2,12 persen dan secara kalender atau year-to-date terjadi inflasi sebesar 0,87 persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi & Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini, di Jakarta, Senin (2/9/2024).

Pudji mengatakan inflasi tahunan Agustus 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,13 persen (yoy), dan di periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 3,27 persen (yoy).

Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan utamanya didorong oleh makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi 3,39 persen serta menyumbang 0,96 persen terhadap inflasi tahunan Agustus 2024.

Baca Juga: Bawaslu Karanganyar Tolak Tertibkan Baliho Politik Terkait Pilkada Karanganyar 2024 yang Bertebaran, Ini Alasannya

Kelompok lain yang turut memberikan andil terhadap inflasi bulan ini yakni kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,09 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen; kelompok transportasi sebesar 0,18 persen.

Secara tahunan inflasi terjadi pada seluruh komponen. Pudji memaparkan komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 2,02 persen serta memiliki andil sebesar 1,30 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi di antaranya adalah emas perhiasan, kopi bubuk, gula pasir, nasi dengan lauk, biaya sewa rumah dan minyak goreng.

Kemudian komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 1,68 persen dan memberikan andil inflasi 0,33 persen.

Baca Juga: Kapanewon Depok Depok Gelar Budaya dan Produk Unggulan UMKM, Ini Acaranya

"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi dalam kelompok ini adalah sigaret kretek mesin, bensin, sigaret kretek tangan, dan sigaret putih mesin," ujarnya seperti dilansir Antara.

Sementara tekanan inflasi komponen harga bergejolak mengalami penurunan sebesar 3,04 persen dengan andil inflasi sebesar 0,49 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi dalam komponen ini adalah beras, cabai rawit dan kentang.

Adapun pada Agustus tahun ini, Indonesia kembali mengalami deflasi secara bulanan sebesar 0,03 persen (month-to-month/mtm).

Baca Juga: Salatiga Aman, Tidak Perpanjang Pendaftaran Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Pilkada 2024

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X