Di Sukoharjo Harga Daging Ayam Pasca Lebaran Turun Jadi Rp 35.000 per Kilogram, Penyebabnya Ini

photo author
- Jumat, 26 April 2024 | 17:20 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani bersama Forkopimda Sukoharjo saat memantau stok dan harga pangan jelang Lebaran termasuk harga daging ayam.  (Wahyu imam ibadi)
Bupati Sukoharjo Etik Suryani bersama Forkopimda Sukoharjo saat memantau stok dan harga pangan jelang Lebaran termasuk harga daging ayam. (Wahyu imam ibadi)

Pedagang daging ayam Pasar Kartasura Yanti mengatakan, harga daging ayam sudah turun Rp 35.000 per kilogram. Harga tersebut masih bisa turun kembali normal seperti sebelum puasa Ramadan dan Lebaran di angka kisaran Rp 32.000-Rp 33.000 per kilogram.

"Pembeli yang datang kembali normal kebanyakan pelanggan lama dan mereka beli sesuai kebutuhan. Artinya tidak lagi beli banyak untuk stok di rumah," ujarnya.

Yanti mengatakan, dalam sepekan terakhir sangat jarang ada pembeli baru yang membeli daging ayam di tempat jualannya. Pembeli rata-rata membeli daging ayam dengan jumlah sekitar satu atau dua kilogram saja.

"Standar beli satu atau dua kilogram daging ayam. Seperti normal hari biasa sebelumnya. Saat puasa Ramadan dan Lebaran kemarin rata-rata pembeli yang datang beli di atas empat kilogram. Bahkan ada yang pesan 10 kilogram untuk stok di rumah," lanjutnya.

Baca Juga: Mengapa dokter anjurkan pasien stroke konsumsi kacang-kacangan, ini alasannya

Karena sudah kembali normal, maka Yanti mengatakan tidak menyetok daging ayam yang dijualnya setiap hari. Stok daging ayam yang distok sesuai kebutuhan jualan dalam satu hari.

"Sekarang hanya stok daging ayam 20-30 potong ayam saja. Saat puasa Ramadan dan Lebaran bisa 90-100 potong ayam," lanjutnya.

Yanti mengatakan, stok daging ayam yang dijual sesuai kebutuhan karena khawatir tidak laku dalam satu hari. Karena itu barang yang disediakan diharapkan bisa langsung habis terjual dalam satu hari.

Baca Juga: Risma dan Azwar Anas diusulkan PDIP maju Pilgub Jakarta, ini pertimbangannya

"Kalau tidak laku terjual khawatir rugi. Jadi jual sesuai kebutuhan normal lagi," lanjutnya. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X