HARIAN MERAPI - Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mempunyai program Pembebasan Hutang Riba (PHR).
Program tersebut rutin dilaksanakan sejak 2016, silam. Pada tahun pertama hingga keenam, PHR menyasar masyarakat umum dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sedangkan tahun ketujuh dan kedelapan (tahun ini), PHR menyasar guru-guru asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sehingga programnya bertajuk PHR untuk Guru Batch 2.
Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Tak Naikkan Tarif Parkir Saat Libur Lebaran 2024
Hutang riba yang menjadi tanggungan 19 guru asal DIY telah dilunasi oleh Lazismu BMT UMY. Penyerahan simbolis kartu/tanda lunas dilaksanakan di komplek Gedung Pascasarjana Kampus Terpadu UMY, Selasa (2/3/2024).
Penyerahannya dilakukan oleh H Alfis Khoirul Khisoli SkomI MSI (Wakil Sekretaris Lazismu DIY), Prof Rizal Yahya SE MSc PhD Ak, CA CRP (Ketua Pengurus BMT UMY) dan Uang Wari SE MEK (General Manager BMT UMY).
Menurut Prof Rizal Yahya, pada kesempatan tersebut Lazismu BMT UMY memberikan dana sebesar Rp. 227.323.877 terdiri atas dana hibah, sebesar Rp. 49.927.710.
Sedangkan sisanya merupakan dana Qord yang merupakan dana pinjaman dari BMT UMY dan dikembalikan (diangsur) sesuai dana yang dipinjamkan kepada penerima manfaat (tanpa ada bunga).
Baca Juga: Suguhkan Panorama Alam Indah, Jalur Pansela Bisa Jadi Alternatif Mudik Lebaran
“Pada tahun ini, kami memilih 19 penerima PHR untuk Guru Batch 2 dari 64 pendaftar. Mereka dipilih setelah melewati tahapan seleksi terhadap komitmen dan nominal hutang riba yang harus dilunasi,” papar Prof Rizal.
Ditambahkan, pada 2023 dan 2024 program PHR ditujukan untuk guru, sebab guru punya peran strategis atau menjadi ujung tombak pendidikan. Namun, tak dipungikiri adanya guru yang terjerat hutang riba.
“Dengan program ini, kami juga berharap agar guru-guru juga dapat ikut dakwah ekonomi seputar pemahaman maupun bahaya hutang riba. Apalagi akhir-akhir ini marak dengan pinjaman online,” tandasnya.
Hal senada dijelaskan Uang Wari, berbagai kalangan semakin banyak yang terjerat hutang riba wujud pinjaman online. Bahkan, sebagian ada mahasiswa.
Baca Juga: TNI AD Perluas Penyisiran Sampai 4 Km di Sekitar Gudang Amunisi yang Meledak