HARI gini masih saja ada yang percaya dengan bualan paranormal gadungan. Hanya karena punya masalah keluarga, KS (50), warga Sapuran Wonosobo kehilangan sepeda motor Nmax karena dibawa kabur orang yang mengaku sebagai paranormal.
Awalnya KS berkenalan lewat facebook dengan orang yang mengaku paranormal bernama Abah.
Singkat cerita, Abah mengaku bisa mengatasi persoalan keluarga yang membelit KS asalkan yang bersangkutan melakukan ritual di pantai. Mereka pun janjian bertemu. KS menjemput Abah di suatu tempat kemudian pergi bersama ke Pantai Glagah Kulonprogo.
Baca Juga: Ramalan bintang Cancer bulan Desember 2022, membuat keputusan baru bukanlah pilihan yang baik
Menurut Abah, ritual itu akan digelar saat Magrib. KS kemudian mampir di musala untuk salat Asar, sementara Abah menunggui motornya.
Usai Salat Asar, ternyata motor KS raib bersama Abah. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke polisi. Kasus tersebut sebenarnya sangat sederhana dan pelaku menggunakan modus konvensional. Intinya, Abah adalah pencuri. Hanya saja, modusnya dengan menyamar sebagai paranormal yang bisa mengatasi segala masalah, termasuk masalah keluarga yang dihadapi KS.
Apakah dengan bertemu Abah yang mengaku paranormal, masalah KS bisa teratasi. Bukannya masalah selesai, malah bertambah, karena KS kehilangan motor seharga Rp 30 juta. Itulah kalau terlalu percaya dengan orang yang baru dikenalnya lewat facebook. Maunya masalah selesai, tapi malah bertumpuk-tumpuk.
Baca Juga: Mayat pria asal Srandakan Bantul terekam kamera terombang-ambing di Pantai Goa Cemara
Terbukti, facebook maupun media sosial lainnya cukup efektif untuk melancarkan aksi apa saja, termasuk aksi negatif berupa penipuan. Sudah banyak kasus penipuan yang dilakukan melalui media sosial. Anehnya, ada saja korbannya. Semua terletak pada komunikasi antara pelaku dengan calon korbannya.
Abah, yang mengaku sebagai paranormal bisa meyakinkan KS bahwa ia bisa menyelesaikan masalah keluarga yang dihadapi korban. KS seolah terhipnotis dengan kata-kata Abah, sehingga menurut begitu saja ketika diajak ke pantai untuk melakukan ritual.
Padahal, dipastikan, orang yang mengaku Abah ini juga bermasalah sehingga melakukan penipuan. Kalau tidak bermasalah, tentu Abah tidak melakukan hal demikian. Jadi, kesimpulannya, orang bermasalah menipu orang bermasalah.
Baca Juga: Manjakan lidah dengan gongso pangkal ekor sapi, ada perpaduan manis, gurih dan teksturnya khas
Berkenalan lewat media sosial boleh-boleh saja, namun tetap harus waspada. Apalagi kondisi saat ini, orang berkenalan tentu punya maksud tertentu. Nah, agar tidak menjadi korban, jangan telan mentah-mentah omongan orang yang baru dikenalnya. Sebab, boleh jadi omongan tersebut hanya bualan dan tipuan belaka. (Hudono)