Calo CPNS Gentayangan

photo author
- Selasa, 20 November 2018 | 21:19 WIB

 
-
ilustrasi MEMASUKI musim penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS), para calo atau lebih tepatnya penjahat yang memanfaatkan situasi, bergentayangan. Mereka beraksi secara sistematis dan nampaknya memilih-milih korban. Mereka mendekati calon korban yang terlihat lemah dan wawasan tentang dunia kerja sempit. Di mana-mana, menjadi PNS adalah dambaan para pencari kerja. Ada yang sekadar mencoba-coba mendaftar, ada pula yang serius dan menempuh berbagai cara agar diterima. Nah, yang disebut terakhir inilah yang menjadi sasaran empuk calo atau penjahat. Modusnya beragam, ada yang mengaku punya kenalan pejabat penting di instansi yang dilamar peserta, ada pula yang mengaku sebagai pengambil kebijakan. Kasus penipuan seperti ini sudah sering terjadi, namun terus saja berulang dan korban berjatuhan. Diduga kuat, pada musim pendaftaran CPNS kali ini, mereka juga melancarkan aksinya. Mereka menawarkan bantuan tentu dengan imbalan sejumlah uang. Padahal, pelaku sebenarnya tak punya hubungan apapun dengan instansi yang dilamar peserta. Atau, mungkin pelaku masih ada hubungan dengan instansi, namun sudah pensiun dan tak punya kewenangan apapun, apalagi dalam penerimaan pegawai. Sekadar menyebut contoh kasus yang baru-baru ini terjadi di Bantul, seorang oknum pensiun TNI AU, Suyanto (54), terbukti sebagai pelaku penipuan calon tentara. Kepada korbannya ia mengaku bisa memasukkan sebagai tentara asal membayar sejumlah. Suyanto pun meraup Rp 140 juta dari korbannya. Namun, janji pelaku ternyata hanya bualan belaka. Suyanto menjanjikan kepada korbannya, bila tidak diterima, maka uang akan dikembalikan, nyatanya korban tak diterima dan uang tak dikembalikan. Masyarakat harus waspada terhadap modus penipuan seperti ini. Seiring terbukanya informasi penerimaan CPNS, termasuk dalam mekanisme seleksi, setiap terjadi kecurangan bakal cepat diketahui. Begitu ada penyimpangan, termasuk masuknya calo, bisa segera diatasi. Artinya kondisi saat ini relatif lebih terbuka dan akuntabel. Di tengah kondisi demikian, ruang gerak calo otomatis terbatasi. Meski begitu, mereka nampaknya tidak putus asa dan terus mencari korban. Mestinya bila ada warga yang ditawari menjadi PNS dengan membayar uang, bisa dilaporkan ke aparat penegak hukum. Ini sebagai bentuk tanggung jawab moral warga untuk mewujudkan kondisi yang fair dalam penerimaan CPSN. Menjadi PNS memang dambaan, tapi tak boleh menggunakan segala cara. (Hudono)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X